MERANGIN, Kongkrit.com — Pemerintah RI menggelontorkan dana triliunnan rupiah untuk anggaran pendidikan. Namun mirisnya dengan angka sebesar itu, pendidikan di Indonesia masih terbelakang.
Hal ini pernah diakui Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo. Ia mengatakan 20 persen anggaran negara dipusatkan ke pendidikan, namun hasilnya masih belum seperti harapan pemerintah.
Bukan pemandangan yang aneh lagi, khususnya di Kabupaten Merangin menguak fakta terlihat masih banyak kondisi bangunan sekolah baik di kota maupun Desa yang kumuh dan ruang kelas yang tidak memadaiā.
Seperti yang terlihat di SDN 118/VI Karang Berahi, Kecamatan Pamenang, Sekolah yang terletak dipinggir jalan lintas Sumatra dengan jumlah murid sebanyak 208 anak tersebut, bangunan sekolahnya terlihat kumuh,bahkan terlihat banyak atap pelapon yang sudah jebol.
Kepada media Kongkrit, Senin (2/9/19) Samidi selaku Guru Pengajar di Sekolah tersebut mengatakan, menurutnya jika dana BOS yang ada saat ini belum bisa merubah bangunan sekolah menjadi lebih baik, karena menurutnya di SDN 118 tersebut mempunyai banyak tenaga guru honorer.
“Ya sekolah ini banyak tenaga guru honorer, jadi dana BOS banyak untuk bayar tenaga honor tersebut, saat ini sekolah kami tidak butuh Rehabilitasi Bangunan, biarlah seperti ini saja, karena yang kami butuhkan adalah Ruang Kelas Baru, mengingat banyaknya murid di sekolah ini, ” demikian jelas Samidi.
Berdasarkan Pantauan media Kongkrit dilapangan, di SDN118 Karang Berahi tersebut saat ini sedang mengerjakan proyek Jamban/Toilet dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp. 90 juta.
Namun ketika media Kongkrit berusaha menyambangi bangunan yang sudah mulai memasang batu bata itu, tak satupun terlihat ada pekerja di lokasi jamban tersebut, bahkan kepala Sekolah juga tidak ada di tempat.
Reporter : Rudolf Munthe
Editor : Ady Lubis
Komentar