Manokwari||Kongkrit.com--Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Papua Barat turut mengikuti Konfrensi Besar Nahdatul Ulama yang digelar secara Virtual terpusat dari Jakarta yang diikuti seluruh PWNU di Indonesia.
Pengurus PWNU Papua Barat yang hadir diantaranya Rais Syuriyah KH. Abd. Khalik Buchari, Wakil Rais Ust. Baharudin Sabolah, Tanfidziyah atau Ketua PWNU Papua Barat, H. Muksin Rahakbauw, Tanfidziyah atau Wakil Ketua, Usman Puasa dan Ulama, Ust. Ismet Inuni Mauw, SH.
"Dalam Musyawarah Besar yang digelar secara virtual, yang di sampaikan oleh Pengurus Besar NU meminta supaya Pilkada Serentak Tahun 2020 ditunda dan hal iti kami PWNU Papua Barat setuju" kata Tanfidziyah atau Wakil Ketua PWNU Papua Barat, Usman Puasa Rabu 23 September 2020.
Perimbangan penundaan Pilkada serentak 2020 karena suasana pandemi covid19 yang kian hari terus menunjukan angka grafik posotif yang cukup tinggi di seluruh Indonesia dan juga di Papua Barat.
Selain itu, Keputusan Musyawarah Besar juga terlait dengan penundaan Muktamar Nahdatul Ulama ke 34 yang di selenggarakan di Sumatra sementara di tunda hingga Oktober 2021 Tahun depan atau melihat perkembangan pandemi covi19.
"Dengan penundaan Muktamar ke 34 sudah barang tentu masa kepengurusan PBNU saat ini secara otomatis diperpanjang" Katanya.
Selain itu Pengurus NU Papua Barat dalam Mubes tersebut juga mengusulkan agar kedepan adanya perubahan Anggaran Dasar (AD) mengenai kepentingan DPC di Papua Barat ada perubahan.
"Selama ini kan pemberian Surat Keputusan (SK) di DPC Papua Barat langsung ditangani Pusat, maksud PWNU Papua Barat, pembentukan pengurus baru disahkan oleh PWNU setempat untuk mengurangi rentan kendali, hal ini setujui oleh beberapa PWNU yang ikut Mubes" katanya.(adlusun)