"Aku sangat kecewa padamu," gumamnya lirih.
Meski begitu, di lubuk hati yang terdalam, ia masih mengharapkan lelaki itu hadir kembali. Bukan untuk dirinya, tapi untuk sang anak.
Meski ia tahu, lelaki itu kini telah bersama wanita lain, ia tetap menyimpan sedikit harapan. Namun, ia sadar bahwa ia harus mengubur semua kenangan itu.
Dengan perlahan, perempuan muda itu beranjak dari tempatnya. Ia mulai melangkah, meninggalkan kota kecil yang pernah memberinya cinta dan luka.
Sambil memandangi bocah yang tertidur pulas di pangkuannya, ia berbisik lembut, "Kita pulang, Nak. Kita tinggalkan semua ini. Akan kukubur semua kenangan yang pernah ada di sini."
Ia memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya, jauh dari keramaian kota, ke sebuah dusun yang sunyi."Selamat tinggal, Bukittinggi. Selamat tinggal kenangan. Aku takkan pernah kembali ke kota ini. Aku akan mengubur nama dan bayangannya selamanya," ujar perempuan itu dalam hati.
Dengan langkah berat, ia pergi, membawa anaknya dan meninggalkan cinta yang telah sirna.
