KONGKRIT.COM – Seorang lelaki paruh baya berjalan sempoyongan di tengah rintik hujan, menyusuri jalan yang mulai sepi dari hiruk-pikuk kendaraan yang lalu lalang di Bukittinggi, Minggu (12/01/2025).
Sambil membawa kantong kresek yang berisi pakaian lusuh, begitu juga dengan pakaian yang dia kenakan, yang sudah kumal dan compang-camping.
Entah apa yang ada dalam pikirannya, atau siapa yang membuat lelaki paruh baya ini jatuh dalam pelukan minuman keras, yang membuat akal sehatnya tak berfungsi dengan baik.
Mungkin karena lelah berjalan, ia kemudian duduk di emperan jalan, menghela napas yang sudah tak beraturan. Perlahan, tangannya mengeluarkan sebuah botol minuman dari kantong kresek.
Dengan santainya, ia meneguk air berwarna keputih-putihan tersebut, sambil menyulut sebatang rokok di bibirnya yang tampak menghitam, tanpa peduli dengan pandangan orang yang melihat tingkah lakunya.
Pada tegukan terakhir, pandangannya mulai kabur, kepala semakin pusing, dan dunia terasa berputar sekian derajat.Ia memandangi sekeliling jalanan yang kini semakin sepi, sementara udara mulai terasa dingin.
Untuk menghilangkan rasa dingin, ia memeluk erat kedua lututnya, sambil berbicara sendiri.
"Ada apa dengan diriku? Apa yang telah terjadi? Mengapa aku ada di sini? Siapa yang membawaku sampai di pinggir jalan ini?"
Embun malam mulai turun, membasahi dedaunan yang kering. Perlahan, pria paruh baya itu beringsut dan duduk bersandar pada batang kayu.
