ADAB PARA PENGIKUT

Foto Irsyad Syafar
×

ADAB PARA PENGIKUT

Bagikan opini

Walaupun mereka berbeda pendapat, akan tetapi perbedaan tersebut tidaklah menimbulkan kehebohan dan permusuhan. Mereka tetap saling menghormati dan tidak pernah membully.

Sedangkan kita saat ini, bila ada Ulama berbeda pendapat, kita jadi heboh dan bisa saling memusuhi.

Khususnya para pengikut (supporter) masing-masing Ulama. Dan itu budaya atau perilaku yang tidak baik.

Oleh karena itu, kepada para pengikut, atau orang-orang yang tidak memiliki kompetensi ilmu agama (minimal mengecap pendidikan S1 dibidang syar'i) yang baik, sebaiknya anda menahan diri dan menjaga adab-adab berikut:

1. Jangan anda terlalu fanatik dengan satu pendapat atau satu Ulama (Ustadz) sehingga anda anggap pendapat beliau itu adalah kebenaran mutlak. Dan yang menyelisihinya adalah salah.

2. Jangan anda terlalu fanatik dengan Ustadz "idola" anda sehingga menganggapnya tidak pernah salah. Sebab yang ma'shum itu hanya Rasulullah Saw.

3. Jangan anda menjadi dewan juri dalam menetapkan pendapat Ustadz mana yang benar dan kuat, dan Ustadz yang lain salah atau lemah. Sebab, anda tidak punya ilmu untuk menyamai mereka, apalagi untuk menjadi dewan juri bagi mereka semua.

4. Yang terjauh yang bisa anda lakukan adalah, ikuti saja yang menurut anda lebih kuat atau rasional. Dan anda tidak boleh menyalahkan pendapat yang berbeda. Sebab lagi-lagi anda tidak punya kapasitas untuk menyalahkannya.

5. Hentikan menuduh pengikut pendapat yang berbeda sebagai buzzer, karena perilaku anda yang berlebihan dalam membela "Ustadz" anda dan menyalahkan Ustadz yang berbeda, itu sebenarnya juga perilaku buzzer.

Bila masing-masing pengikut (para supporter) bisa menahan diri dan tidak memposisikan diri sebagai tim penilai, kehebohan akan dapat diminimalisir.

Bagikan

Opini lainnya
Terkini