Mengenai Nurchalifah yang sekarang bermukim di Yogyakarta, orangtua penulis adalah adik kelasnya semasa sekolah.
Kembali ke PDRI, tak tanggung-tanggung, sebanyak 20 unit rumah disediakan oleh Wali Perang Sumpur Kudus sebagai tempat menginap para pimpinan bersama tim sender radio PDRI.
Bukan hanya akomodasi, termasuk konsumsi pun disediakan secara sukarela oleh masyarakat dengan bergotongroyong. Itu pulalah barangkali yang melatarbelakangi pemberian nama Hari Bela Negara yang diperingati pada tanggal 19 Desember setiap tahunnya.
Peristiwa 4 Mei 1949
Dengan berjalan kaki, akhirnya rombongan tiba di Nagari Silantai pada tanggal 4 Mei 1949. Rombongan yang berjumlah 100 orang tersebut menginap di surau serta rumah penduduk hingga sampai ke Unggan.
Untuk kebutuhan logistik PDRI, kaum ibu mendirikan dapur umum. Salah seorang personil dapur umum adalah Jamilah (orangtua Prof. Dr. Ir. Novesar Jamarun, MS, sekarang Rektor Universitas Dharma Andalas).
Saat ini, masih dirawat dengan baik peninggalan sejarah yang menjadi lokasi Sidang Kabinet Lengkap PDRI 14-17 Mei 1949 di Nagari Silantai.
Kiranya, toresan sejarah yang telah dibuat para pendahulu tersebut menjadi bahan renungan juga bagi generasi sekarang hendaknya.Memperingati Hari Bela Negara (HBN) yang diperingati pada tanggal 19 Desember 2023 nanti, kiranya dimeriahkan jugalah hendaknya dengan pemasangan baliho maupun spanduk bertemakan HBN.
Sehingga tidak hanya spanduk dan baliho politik praktis yang semarak. Apalagi kita menyaksikan selama ini meriahnya berbagai hari besar nasional hingga internasional yang diperingati di berbagai sudut.
Terlebih, hari besar nasional yang akan kita peringati lima hari lagi, ibarat sebuah even atau pesta tuan rumahnya adalah Sumatera Barat secara umum dan khususnya Sijunjung.