Gelombang Abrasi Mengancam Pesisir Pantai Morotai

×

Gelombang Abrasi Mengancam Pesisir Pantai Morotai

Bagikan berita
Gelombang Abrasi Mengancam Pesisir Pantai Morotai
Gelombang Abrasi Mengancam Pesisir Pantai Morotai

Morotai, Kongkrit.com---Masyarakat Desa Wewemo, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, Minggu malam (1/9) sempat dibuat panik. Karena puluhan rumah mereka tergenang air laut setinggi betis orang dewasa. Ancaman gelombang Abrasi ini malah terjadi di sejumlah tempat, sebutlah desa Wawama, Momujiu, Wewemo dan Loleo. Forum Jurnalis Online Morotai (FJOM) di bawa Koordinator Liputan Roger M Manawan, Pada pukul 21.45 WIT memantau langsung ke desa Wewemo. Pada pukul 22.30 Wit FJOM tiba di TKP dan berhasil mewawancarai sejumlah warga desa Wewemo RT 04. Mereka menyampaikan gelombang besar, ganas dan angin kencang menerjang pesisir pantai Wewemo sejak pukul 20.00 Wit sampai pukul 22.00 Wit baru sedikit reda. "Gelombang tinggi air laut menerjang melewati swering dan masuk hingga ke seluruh rumah warga di RT 04 itu sejak Jam 08 malam. Nanti, jam 10 malam air mulai surut baru agak pelan gelombangnya, dan rumah saya juga tergenang air laut," ungkap Jufri. Demikian juga Sarifudin, warga desa wewemo RT 04 yang rumahnya juga terkenang air. "Ini air- nya sudah turun sedikit, tadi halaman depan rumah dan belakang rumah di jalan setapak ini air laut setinggi betis orang dewasa, menenggelamkan pondasi rumah sehingga seluruh rumah dan sumur kami tergenang air laut," ujarnya lirih. Malah, Adnan menegaskan, Akibat gelombang ganas yang menghantam swering desa Wewemo kurang lebih 2 jam membuat dasar swering terkikis dan sudah tergantung. Bila kondisi ini tidak segera diatasi oleh pemerintah maka swering tersebut akan patah dan dampaknya sangat membahayakan keselamatan warga "Kami minta pemerintah daerah Pulau Morotai segera menseriusi kondisi ini. Selain perbaiki longsornya kurang lebih 60 meter juga tinggi sweringnya di tambah 1 meter," pintanya. Bukan hanya itu, tambah Habib Bandari, selain swering segera di perbaiki, puluhan rumah tergenang air laut dan dua perahu nelayan tangkap ikan tuna rusak berat. "Dari badai angin dan gelombang ganas mengakibatkan dua perahu nelayan tangkap tuna rusak parah. Salah satunya milik saya, kondisi malam tadi berlangsung lama, seluruh masyarakat akan mengungsi," cerita habib Sementara sekretaris desa Wewemo, Pardi Tibu, saat di konfirmasi di TKP menjelaskan bahwa berlangsungnya bencana ini pejabat kepala desa belum ke Wewemo. Tetapi, dirinya telah melaporkan kondisi ini ke karateker kades Wewemo Yuti Yusri Wijaya. "Kepala desa tidak kesini, dia di Daeo. Tetapi, saya sudah lapor melalui telpon ke penjabat kades. Namun, ke pemerintah kabupaten saya belum lapor," ujarnya. Menurutnya, kondisi air laut yang masuk ke rumah warga RT04 dalam kapasitas yang besar tadi membuat kami panik. Bahkan warga ada 11 KK sempat mengungsi. Tetapi, beberapa jam kemudian mulai surut airnya mereka kembali lagi. "Harapan kami pemerintah desa seperti harapan seluruh warga RT 04 yang berkumpul ini. Agar ketinggian sweringnya di tambah dan batu pemecah ombak di tambah kelaut lebih jauh lagi, yea sekitar 7 meter sudah bagus, sehingga gelombang dari jauh sudah pecah. Yang ini batu pemecah ombaknya sangat dekat sehingga ombaknya pecah saat kena swering ahirnya air tertumpah ke dalam dan menggenangi seluruh rumah warga," harapnya.(oje)

Editor : Siti Rahmadani Hanifah
Sumber : 61844
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini