Dam Parit Tak Bisa Dimanfaatkan, Ketua Gapoktan Lukun: Petani dan BPD Sepakat Menolak

×

Dam Parit Tak Bisa Dimanfaatkan, Ketua Gapoktan Lukun: Petani dan BPD Sepakat Menolak

Bagikan berita
Dam Parit Tak Bisa Dimanfaatkan, Ketua Gapoktan Lukun: Petani dan BPD Sepakat Menolak
Dam Parit Tak Bisa Dimanfaatkan, Ketua Gapoktan Lukun: Petani dan BPD Sepakat Menolak

Meranti, Kongkrit.com---Pembangunan Dam Parit Desa Lukun sangat mengecewakan para petani, disebabkan pembangunan tersebut sangat tidak sesuai dengan kebutuhan, bukan kemudahan yang didapat para petani, malahan petani sangat dirugikan, semua ini diduga terjadi akibat kurangnya pengawasan pembangunan oleh dinas terkait.

Jam Ar salah satu petani mengatakan, kami sangat merasa rugi sekali dengan bangunan Dam Parit ini, bukan bertambah senang malah sangat-sangat dirugikan. "Pembangunan ini dibangun tanpa ada pengetahuan dari petani, seharusnya pihak yang membangun harus konfirmasi terlebih dahulu kepada kami para petani, sebab kami-lah yang lebih paham tentang wilayah ini," ujarnya kepada Kongkrit.com, Jum'at (3/7/2020).

Quratul Aini, SP selaku Kabid Perkebunan mengatakan bahwa Dinas terkait sudah turun kelapangan untuk melihat lokasi yang ingin dibangun. Awalnya kami sudah konfirmasi namun tidak ada bantahan.

Baca juga:

"Kami cuma menanyakan kepada ketua kelompok saja, apakah bangunan ini betul dibangun dilokasi ini, namun jawaban ketua kelompok tani mengaku bahwa disini tempat yang baikb," terangnya.

Namun disayangkan sekali ketua kelompok tani tersebut diduga kelompok tani dadakan saja yang dibentuk Kepala Desa Lukun yaitu Kelompok Tani Bina Lestari Lukun Sejahtera dan pada saat itu Dinas terkait tidak menanyakan lagi kepada para petani tentang lokasi pembangunan.

Ketua Gapoktan Lukun Junaidi menjelaskan, pada tanggal 20 juni 2020 kemaren, kami petani dan BPD Desa Lukun mengadakan rapat, bahwa kami menolak tentang bangunan tersebut, sebab bangunannya memang tidak bisa dimanfaatkan sama sekali.

"Petani Desa Lukun pada saat ini sangat kecewa sekali dengan bangunan ini, sebelum dibangun pihak terkait seperti Dinas Pertanian dan selaku pekerja tidak ada konfirmasi sama sekali kepada Saya selaku ketua gapoktan dan juga kepada para petani, bahkan Babinsa Desa Lukun Bapak Eka Rafiz selaku pengawas ladangpun tidak tahu tentang pengerjaan ini, bahkan pengerjaan ini tidak tepat pada titik kordinat, sungguh sayang sekali pada saat ini petani Desa Lukun terancam air asin," pungkasnya.

Herman salah satu tokoh masyarakat desa Lukun menanyakan apa solusi dari Dinas Pertanian tentang hal ini, "Seharusnya dinas tidak boleh lepas tangan, sampai saat ini para petani belum bisa bercocok tanam atau menanam padi," ungkap Herman.

Editor : Siti Rahmadani Hanifah
Sumber : 99035
Tag:
Bagikan
Berita Terkait
Terkini