Uang tersebut ditaruh dalam kantong kecil yang dihiasi, digunakan untuk membeli permen, dan kebiasaan ini pun diadopsi oleh masyarakat.
Selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri, suasana jalanan kota Turki menjadi ramai seperti karnaval, terutama jika ada parade baklava dari janisari, unit utama tentara Ottoman.
Istana membagikan baklava dalam nampan kepada tentara mereka pada hari ke-15 bulan puasa.
Pembagian ini kemudian berkembang hingga dibagikan kepada warga sipil, dikenal sebagai halk tatlisi.
Nampan tersebut tidak hanya berisi baklava, tapi juga cokelat, permen, sirop manis tulumba, dan kue khas Turkiye lainnya.
Hingga saat ini, tradisi Seker Bayrami tetap menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat Turkiye.
Tradisi Seker Bayrami tidak hanya memperlihatkan kelezatan manisan, tetapi juga mengajarkan pentingnya menjaga hubungan sosial dan kebersamaan di tengah-tengah masyarakat.Lebaran di Turki bukan hanya tentang merayakan kemenangan spiritual, tetapi juga tentang mempererat ikatan keluarga, teman, dan komunitas secara keseluruhan.
Dengan semangat berbagi manisan sembari bersilaturahmi, Seker Bayrami menjadi momen yang dinanti-nanti oleh masyarakat Turki setiap tahunnya.
Sebuah perayaan yang memancarkan kehangatan dan kegembiraan dalam menyambut Lebaran, mencerminkan nilai-nilai kebaikan dan persaudaraan yang menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Turki.
Editor : Fiyume
