Penggunaan gas ether ini memungkinkan operasi berlangsung lancar tanpa membuat pasien merasakan sakit.
Tanggal 16 Oktober 1846 menjadi tonggak sejarah kedokteran dunia, dan Oliver Wendell Holmes memberi nama "anesthesia" untuk menggambarkan kondisi ketidakmampuan merasakan atau mati rasa akibat obat bius eter.
Anestesia sendiri berasal dari kata 'an' yang berarti tidak, dan 'aesthesia' yang berarti rasa. Dengan penemuan ini, operasi bedah menjadi lebih manusiawi.
Cara kerja obat bius adalah dengan memblokir sinyal rasa nyeri di sistem saraf, memberikan kenyamanan bagi pasien selama tindakan medis.
Seiring berjalannya waktu, ilmu anestesi berkembang pesat, dan pembiusan dapat dilakukan secara lokal atau umum.
Obat bius dapat berbentuk gas yang dihirup atau disuntikkan, memberikan fleksibilitas dalam penggunaannya.Bayangkan jika obat bius tidak pernah ditemukan, betapa mengerikannya prosedur medis seperti operasi sesar atau pengangkatan usus buntu harus menggunakan metode primitif seperti dipegang rame-rame agar pasien tidak berontak kesakitan,
atau bahkan dengan cara memukul kepala hingga pingsan.
Sobat beruntung hidup di era di mana kemajuan medis telah membawa kita jauh dari teriakan sakit menuju ketenangan bedah modern yang lebih manusiawi.
Editor : FiyumeSumber : Dilansir dari Berbagai Sumber