Proses abrasif ini dapat menyebabkan peradangan, lapisan kulit terluar menjadi lecet, dan mungkin menimbulkan bintik-bintik merah atau memar.
Risiko perdarahan ringan juga mungkin terjadi, dan ada potensi penularan penyakit jika alat kerokan tidak dibersihkan dengan benar.
Batasan Penelitian Ilmiah
Sayangnya, penelitian ilmiah tentang manfaat kerokan masih terbatas.
Belum ada bukti yang cukup mengenai efektivitasnya dalam menyembuhkan penyakit tertentu.
Oleh karena itu, sementara kerokan bisa menjadi pilihan terapi tambahan, penting untuk memahami keterbatasan bukti ilmiah yang ada.
Rekomendasi Penggunaan yang Aman
Jika Sobat memilih untuk menjalani sesi kerokan, pastikan dilakukan oleh praktisi yang berpengalaman.
Alat kerokan yang digunakan harus dibersihkan dengan baik untuk mencegah risiko infeksi.Disarankan juga untuk menghindari kerokan pada orang dengan kelainan pembekuan darah, orang yang mengonsumsi obat pengencer darah, dan penderita diabetes melitus.
Kerokan, sebagai bagian dari tradisi pengobatan Asia, memiliki sejarah panjang dan keyakinan yang kuat.
Meskipun terdapat manfaat yang diakui, perlu diingat bahwa pendekatan ini belum sepenuhnya teruji melalui penelitian ilmiah.
Editor : FiyumeSumber : Kok Bisa?