Untuk pinjaman KUR di atas Rp100 juta, disarankan jenis usaha yang diajukan adalah usaha pertanian, peternakan, perikanan dan jenis usaha produksi yang lainnya.
Karena, untuk jenis usaha produksi sendiri biasanya pihak Bank akan lebih mempercayakan uangnya untuk bisa digunakan sebagai tambahan modal usaha.
Selain itu, kamu juga harus memperhatikan omset dari usaha yang sedang kamu jalankan tersebut dengan memperhatikan pembukuan keuangan.
Setidaknya, dalam pembukuan keuangan, nilai omset kamu setiap bulannya terus naik dan tidak pernah mengalami penurunan omset setiap bulannya.
Karena, hal ini akan masuk dalam pertimbangan pihak Bank saat melakukan survei ke tempat usaha kamu nantinya dan mantri akan melakukan pemeriksaan laporan keuangan seorang nasabah.
3. Melengkapi Persyaratan
Selain 2 hal di atas, kamu juga harus melengkapi persyaratan yang sudah ditentukan oleh pihak Bank saat akan mengajukan pinjaman KUR.
Persyaratan yang harus kamu lengkapi tersebut seperti KTP, KK, SKU, Jaminan dan persyaratan lainnya yang tentunya sudah ditentukan oleh pihak Bank.Karena, persyaratan yang akan kamu ajukan adalah pertimbangan awal yang dijadikan tolak ukur oleh pihak Bank saat akan menyetujui pinjaman kamu. (DANA Kaget)
4. Bebas BI Checking atau SLIK OJK
Hal keempat ini tidak kalah penting dibanding 3 syarat sebelumnya. Karena, hal pertama yang akan jadi pertimbangan oleh pihak Bank saat masuknya sebuah pengajuan adalah BI Checking atau SLIK OJK.
Bagi kamu yang sempat macet dalam pembayaran pinjaman konsumtif selama ini, disarankan agar bisa menyelesaikan kemacetan tersebut hingga pencatatan kredit kamu di BI Checking atau SLIK OJK bersih.
Editor : RC 009
