Sang raja tidak percaya Tuhan dan melarang rakyatnya menyembah Tuhan.
Dia memiliki kekuatan spiritual yang sangat berbahaya. Akan tetapi, akibat terlalu maruk kekuasaan, Mayadenawa menggunakan kekuatannya secara sembarangan sebagai ilmu hitam. Kekacauan pun terjadi.
Seorang pendeta bernama Sang Kulputih berdoa kepada Bhatara Indra untuk mengakhiri perbuatan raja.
Lalu, Indra bersama prajuritnya datang dan menyerang Mayadenawa untuk menurunkannya dari takhta raja.
Mayadenawa dan pasukannya lari ke utara sebuah desa yang sekarang dikenal sebagai Tampak Siring.
Singkat cerita, ketika pasukan Bhatara Indra tertidur lelap pada malam hari, Mayadenawa menyelinap ke kamp mereka dan menciptakan mata air yang indah, namun beracun.
Ketika merayap ke dalam kamp, ia berjalan di sisi kakinya agar tidak meninggalkan jejak kaki. Kisah ini diyakini masyarakat sebagai asal nama desa Tampak Siring yang berarti 'jejak kaki miring'.Indra terbangun pada pagi hari dan mendapati anak buahnya mati keracunan.
Dengan tongkat saktinya, Indra menembus tanah untuk menciptakan mata air penyembuhan yang suci.
Air itu disemprotkan kepada tubuh tentara yang mati, mereka pun hidup kembali. Sumber air inilah yang dikenal sebagai Tirta Empul dan diyakini masyarakat memiliki khasiat penyembuhan dan sumber kehidupan.
Editor : FiyumeSumber : Dilansir dari Berbagai Sumber