KONGKRIT.COM - Kelompok Tani Jaya Bersama Ladang Rimbo menyelenggarakan deklarasi kawasan daulat pangan di Ladang Rimbo Dusun III Nagari Lubuak Landua Aua Kuniang, Kecamatan Pasaman.
Bupati Pasaman Barat, Hamsuardi, dan Gubernur Sumatera Barat, bersama rombongan dari Balai Pengawas dan Sertifikasi Benih (BPSB), merayakan secara simbolis Panen Raya Jagung pada Selasa, 5 Maret 2024.
Dalam kesempatan ini, Kepala BPSB Provinsi Sumatera Barat, Yel Fatriezi, menggarisbawahi pentingnya penggunaan ilmu dan teknologi dalam bertani.
Ia menyoroti potensi besar di Pasaman Barat, di mana hanya 100 ton dari 500 ton jagung yang dibutuhkan untuk pakan ayam sehari-hari di Lima Puluh Kota yang terpenuhi.
Fatriezi menekankan perlunya pelatihan, penggunaan sarana produksi, dan inovasi dalam budidaya jagung.
"Produksi hibrida saat ini mencapai 6-7 ton per hektar, sementara potensi produksi bisa mencapai 11-12 ton. Masih ada potensi kehilangan 4-5 ton per hektar per musim panen. Peluang panen jagung bisa ditingkatkan hingga 4 kali dari biasanya," jelas Fatriezi.
Ketua Serikat Petani Indonesia (SPI) Sumatera Barat, Rustam Efendi, menyampaikan tiga aspek penting dari daulat pangan melalui panen raya jagung: sosial budaya, ekonomi, dan politik.Bupati Pasbar Hamsuardi, dalam sambutannya, mengungkapkan bahwa Pasbar merupakan salah satu produsen jagung terbesar di Provinsi Sumatera Barat dengan produksi tahun 2023 mencapai 218.402 ton.
Kecamatan Pasaman, sebagai sentra jagung di kabupaten tersebut, memainkan peran penting dalam capaian tersebut.
Pemerintah daerah berencana meningkatkan produksi jagung dengan mengusulkan alokasi kegiatan bantuan benih jagung hibrida seluas 10.000 Ha melalui dana APBN Pusat dan 300 Ha dari Dana APBN DPTPH Provinsi Sumatera Barat. Dukungan lainnya termasuk alat pra panen dan pasca panen.
Editor : Herawati Elnur