KONGKRIT.COM -Masyarakat Malang memiliki ciri khas yang unik, terutama dalam penggunaan bahasa sehari-hari.
Salah satu kekhasan yang mencolok adalah penggunaan bahasa boso walikan, atau bahasa terbalik, yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari mereka.
Boso walikan bukan hanya sekadar bahasa komunikasi, tetapi juga merupakan sebuah karya budaya yang memperkaya dinamika sosial masyarakat Malang.
Fenomena ini tidak hanya terbatas di kalangan lokal, tetapi juga telah menyebar dan populer di luar wilayah Malang.
Asal-usul dan Sejarah Bahasa Walikan
Bahasa walikan lahir dari kebutuhan akan alat komunikasi rahasia pada masa perang kemerdekaan, sebagai bentuk perlawanan terhadap penjajah.
Keberadaannya tidak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai simbol identitas dan kebanggaan bagi para pejuang Malang.Dinamika Penggunaan Bahasa Walikan di Masyarakat Modern
Meskipun terdapat aturan tidak tertulis dalam penggunaan bahasa walikan, namun keindahan dan keunikannya dalam pengucapan membuat bahasa ini tetap populer dan relevan hingga saat ini.
Bahkan, bahasa walikan juga telah menjadi bagian tak terpisahkan dari percakapan anak muda di Malang Raya.
Bahasa walikan bukan sekadar alat komunikasi, tetapi juga merupakan bagian dari warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan.
Editor : FiyumeSumber : Dilansir dari Berbagai Sumber