KONGKRIT.COM - Pernahkah terpikir oleh sobat, "bagaimana mungkin nenek moyang kita berpikir ini bisa dimakan?"
Pertanyaan itu muncul di benakku saat pertama kali melihat Cacing Tembiluk, hewan lunak nan aneh yang hidup di batang bakau busuk.
Cacing Tembiluk (Bactronophorus thoracites) adalah moluska yang banyak ditemukan di perairan Timur Indonesia, Kalimantan, dan Sulawesi.
Hewan ini hidup di dalam batang bakau yang sudah membusuk dan terendam air sungai, dan merupakan pemakan kayu-kayu busuk yang telah terendam air payau.
Meskipun terlihat menjijikkan, Cacing Tembiluk ternyata merupakan warisan kuliner nenek moyang yang kaya manfaat.
Hewan ini mengandung 56% karbohidrat, 11% protein, dan 4% lemak, menjadikannya sumber energi yang tak terduga.Menjelajahi Keunikan Cacing Tembiluk
Habitat dan Ciri Fisik: Cacing Tembiluk hidup di lubang-lubang batang bakau yang telah dimakannya.
Memiliki tubuh lunak dengan kepala keras, hewan ini dapat diidentifikasi dengan lubang-lubang pada kayu yang menjadi habitatnya.
Cara Pengolahan dan Konsumsi: Cacing Tembiluk dapat dimakan mentah-mentah atau diolah dengan perasan jeruk, micin, dan cabai rawit.
Pastikan untuk membuang kepalanya yang keras sebelum dikonsumsi.
Editor : FiyumeSumber : Dilansir dari Berbagai Sumber