Mulai dari Dukun Santet hingga Tanah Sihir Hitam, Inilah Ilmu Hitam Paling Ditakuti Di Seluruh Dunia

×

Mulai dari Dukun Santet hingga Tanah Sihir Hitam, Inilah Ilmu Hitam Paling Ditakuti Di Seluruh Dunia

Bagikan berita
Mulai dari Dukun Santet hingga Tanah Sihir Hitam, Inilah Ilmu Hitam Paling Ditakuti Di Seluruh Dunia. (Foto : Dok. Istimewa)
Mulai dari Dukun Santet hingga Tanah Sihir Hitam, Inilah Ilmu Hitam Paling Ditakuti Di Seluruh Dunia. (Foto : Dok. Istimewa)

KONGKRIT.COM - Di balik hiruk pikuk modernitas, bisikan ilmu hitam masih membayangi beberapa sudut Asia Kepercayaan pada dukun, santet, dan mitos Mayong, bagaikan benang kusut yang tak terurai, mewarnai budaya dan kehidupan masyarakat.

Voodoo Filipina

Di Filipina, ritual sihir yang mirip voodoo, membangkitkan rasa penasaran dan ketakutan.

Para praktisi di sana, konon tak hanya menggunakan kekuatannya untuk diri sendiri, tapi juga menjual ramuan balas dendam.

Fotografer Jacob Maentz mengabadikan ritual mereka, di mana doa dan lilin menjadi pembuka jalan mistis.

Haiti, Vodou

Sementara di Haiti, Vodou, agama diaspora Afrika, menari di atas garis tipis antara mistisisme dan ilmu hitam Ritual kerasukan roh, makan, minum, menari, dan ramalan, menjadi bagian dari praktik Vodou yang diabadikan Les Stone selama 20 tahun.

Meski sering disalahpahami sebagai sihir jahat, Vodou sebenarnya adalah sistem kepercayaan layaknya agama lain.

Dukun Santet, Indonesia

Di tanah air tercinta, Indonesia, dukun santet dan ilmu hitamnya tak henti-hentinya menjadi perbincangan Kasus kematian akibat tuduhan ilmu hitam masih terjadi, membingungkan antara fakta dan paranoia.

Antropolog Nicholas Herriman mencatat fenomena ini, menenggelamkan kita dalam kompleksitas budaya dan keyakinan masyarakat.

Tanah Sihir Hitam, India

Perjalanan kita berlanjut ke India Utara, di mana desa Mayong, "Tanah Sihir Hitam", menyimpan legenda mistis Konon, Mayong telah menjadi pusat ilmu sihir dan ilmu gaib selama berabad-abad.

Penduduknya mengklaim memiliki kemampuan membaca telapak tangan dan meramal masa depan dengan bantuan pecahan kaca dan kerang.

Editor : Devi Irmayani Saiser
Sumber : TopOne.id
Bagikan

Berita Terkait
Terkini