KONGKRIT.COM - Dalam rangka memaksimalkan Program Pemberdayaan Masyarakat (PTM) di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Solok, diadakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi pada Kamis 1 Februari 2024 di Aula dr. Umar Ismail Rivai, M.Kes, Dinkes Kota Solok.
Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi penyebab kematian terbanyak di Indonesia, sehingga penanganannya menjadi prioritas dalam upaya kesehatan masyarakat.
Dalam pertemuan tersebut, dr. Hiddyaturrahmi, M.Kes selaku Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular memimpin diskusi bersama 25 peserta, termasuk Kepala Puskesmas, Pemegang Program PTM, Pemegang Program Keswa, Pengelola Program Iva, dan Pengelola Program Indra.
Hiddyaturrahmi mengungkapkan bahwa perubahan perilaku masyarakat telah mengakibatkan transisi epidemiologi, di mana masalah kesehatan utama bergeser dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular.
"Hal ini disebabkan oleh prilaku masyarakat yang cenderung tidak sehat seperti merokok, kurang konsumsi sayur dan buah, pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dan konsumsi minuman beralkohol," ujar Hiddyaturrahmi.
Pertemuan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan petugas kesehatan tentang kesehatan jiwa, napza, dan mendukung terbentuknya Tim Penggerak Kesehatan Jiwa dan Masyarakat (TPKJM).Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk mendeteksi faktor risiko penyakit tidak menular (FRPTM) secara dini pada rentang usia 15 hingga 59 tahun dan menurunkan angka kesakitan serta kematian akibat penyakit tidak menular di masyarakat Kota Solok.
Diharapkan, melalui pelayanan terpadu PTM, faktor risiko yang terdeteksi dapat dikelola secara terintegrasi dengan program-program yang sudah berjalan di Puskesmas.
Hal ini diharapkan dapat memberikan upaya pencegahan dan pengendalian terpadu PTM, menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kota Solok.
Editor : Herawati Elnur
