KONGKRIT.COM - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, menegaskan urgensi optimalisasi aset daerah dalam mendukung Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Sumbar.
Mengingat, bahwa alokasi APBN dari pusat untuk Sumbar, terutama Dana Alokasi Khusus (DAK), menunjukkan kecenderungan penurunan dalam lima tahun terakhir.
Pada kegiatan Outlook Fiskal 2024 di Kantor Ditjen Perbendaharaan Sumbar, Gubernur menyoroti perlunya kerja keras dan sinergi untuk menggali potensi PAD, termasuk pengelolaan optimal aset daerah.
Menurutnya, meskipun alokasi DAK menurun, namun Sumbar mencatat penyerapan DAK tertinggi ada pada tahun 2023.
"Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah prioritas utama. Diperlukan kerja keras untuk menggali potensi dan meningkatkan kesejahteraan serta daya saing masyarakat," ucap Gubernur pada Jumat, 16 Februari 2024.
Oleh sabab itu, Gubernur menekankan adanya inovasi serta kerjasama dengan swasta dan BUMN, serta monitoring rutin dalam meningkatkan PAD.
Selain itu, memaksimalkan pemanfataan Barang Milik Daerah (BMD) atau aset daerah juga perlu diperhatikan."Karena kenyataannya Dana Alokasi Khusus (DAK) Sumbar mengalami penurunan dalam lima tahun terakhir," ujarnya.
Gubernur menjelaskan, alokasi anggaran DAK Fisik Sumbar pada 2023 mencapai Rp 1.356 triliun, mengalami penurunan rata-rata -9,36% dalam lima tahun terakhir.
Namun, realisasi DAK Fisik khusus Pemprov mencapai Rp366 miliar, mencakup 27% dari total realisasi pemda di Sumbar.
Editor : Herawati Elnur
