KONGKRIT.COM - Dalam sebuah wawancara, Drs. H. Marlis, MM, berbagi alasan di balik keputusannya untuk kembali mencalonkan diri dalam Pemilu Legislatif 2024. Ia mengungkapkan bahwa panggilan ini mungkin merupakan bagian dari tugas yang Allah anugerahkan kepadanya agar ia terus menjadi berguna bagi masyarakat."Sebenarnya, saya tidak terlalu yakin mengapa saya memutuskan untuk mencalonkan diri kembali hari ini. Namun, saya melihatnya sebagai tugas yang diberikan oleh Allah kepada saya. Keinginan untuk kembali mencalonkan diri muncul dengan sendirinya dan akhirnya saya mendaftar di KPU untuk DPR RI melalui Partai Nasdem," ungkapnya.
Pengalamannya selama 10 tahun di DPRD Sumbar memberinya pemahaman yang dalam mengenai tata kelola pemerintahan. Marlis menyatakan bahwa pengalamannya memimpin berbagai komisi di DPRD Sumbar menjadikannya salah satu dari sedikit orang yang pernah memegang semua jabatan tersebut.Pendidikan dan pertanian menjadi fokus utamanya jika terpilih nanti. "Saya ingin turut serta dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Menurut saya, sistem pendidikan yang ada belum sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan anak-anak," ujarnya.
Marlis juga menyoroti perlunya perubahan kurikulum agar menghasilkan generasi yang lebih unggul.
"Kurikulum perlu direvisi agar proses pendidikan, dari tingkat SD hingga perguruan tinggi, bisa lebih efisien," tambahnya.Dia juga berpendapat bahwa anak-anak perlu diberi bobot lebih pada mata pelajaran tertentu agar mereka dapat berpikir secara mandiri.Tidak hanya pendidikan, Marlis juga memperhatikan sektor pertanian. Dengan latar belakang sebagai seorang petani, ia merasa bahwa sektor ini memerlukan perhatian lebih dari pemerintah. Dia menekankan pentingnya pemerintah hadir untuk memberikan kesejahteraan kepada para petani."Ada banyak hal yang dapat dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Pemerintah harus lebih proaktif dalam menyediakan dukungan kepada mereka," katanya.
Selain itu, ia juga mengkritisi sistem pengadaan barang pemerintah. Menurutnya, perlu ada perubahan dalam sistem lelang e-katalog karena dinilainya sebagai potensi korupsi yang sah secara hukum.
Marlis mengakui bahwa mengatasi masalah-masalah tersebut bukanlah tugas yang mudah, tetapi dia berharap kalau diamanahkan sebagai anggota dewan, ia dapat memberikan kontribusi suara dan pemikiran yang konstruktif dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.(Arya/Tim)
Editor : Siti Rahmadani HanifahSumber : 233827
