Beberapa bahkan membandingkannya dengan praktik serupa yang dilakukan oleh perusahaan lain, seperti Starbucks.
YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia) turut menanggapi kasus ini.
Kepala Bidang Pengaduan dan Hukum YLKI, Rio Priambodo, menyatakan bahwa praktik penjualan harus sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Konsumen,
termasuk persetujuan dari konsumen dan tidak boleh ada unsur paksaan.
Menanggapi kontroversi ini, J.CO menghubungi @syanaka melalui pesan langsung di Instagram untuk melakukan follow-up perihal pembelian produk di outlet Graha Cijantung.
Namun, @syanaka menolak follow-up dan menyarankan J.CO untuk memperbaiki pelayanannya.Tantangan Upselling dalam Dunia Pemasaran
Upselling adalah strategi pemasaran umum yang dilakukan oleh banyak perusahaan.
Namun, kejadian ini menyoroti pentingnya transparansi dan persetujuan konsumen dalam melaksanakan strategi ini.
Dalam situasi seperti ini, komunikasi yang jelas dan penuh integritas menjadi kunci untuk menjaga kepercayaan konsumen.
Kontroversi mengenai teknik upselling J.CO menunjukkan pentingnya kejujuran dan transparansi dalam berbisnis.
Editor : Fiyume
