Analis Politik, Arifki Chaniago, menyoroti upaya Anies dalam mencitrakan dirinya sebagai seorang intelektual dengan menampilkan riset saintis dan fokus pada data.
2. Prabowo Subianto: Cerdik dalam Menarik Perhatian Publik
Arifki Chaniago mencatat bahwa Prabowo Subianto, meskipun tidak memiliki kemampuan retorika sebaik Anies, tetap cerdik dalam menarik hati publik.
Prabowo dianggap memahami era media sosial dengan memilih jawaban yang simpel dan mudah dipahami publik.
Namun, Agung Baskoro melihat bahwa Prabowo banyak melewatkan peluang, terutama pada segmen empat hingga enam, di mana ia dianggap kurang maksimal dalam menjawab pertanyaan.
3. Ganjar Pranowo: Kehilangan Panggung dan Kurangnya Visi Jelas
Ganjar Pranowo, menurut Arifki Chaniago, kehilangan panggung dalam debat yang sengit antara Prabowo dan Anies.
Ganjar dinilai tidak mampu menawarkan visi yang jelas, sementara Prabowo menekankan keberlanjutan dan Anies menyerukan perubahan.
Agung Baskoro menyatakan bahwa Ganjar memberikan terlalu banyak "umpan matang" kepada Anies, membuatnya sulit untuk bersaing.4. Tantangan dan Isu Terkait Jakarta, IKN, dan Lingkungan Hidup
Selain perbandingan kinerja masing-masing kandidat, debat juga membuka diskusi tentang isu-isu krusial seperti tantangan di Jakarta, proyek IKN (Ibu Kota Negara), dan masalah lingkungan hidup.
Masing-masing calon presiden memberikan pandangan dan solusi mereka terhadap permasalahan tersebut.
Melalui debat ini, publik dapat menggali lebih dalam pemahaman tentang visi, kemampuan retorika, dan sikap para calon presiden.
Editor : FiyumeSumber : cnbcindonesia.com,merdeka.com
