Tak Hiraukan Pecundang, Bersama Rakyat Epyardi Asda Tetap Fokus Bangun Tanah Kelahiran

×

Tak Hiraukan Pecundang, Bersama Rakyat Epyardi Asda Tetap Fokus Bangun Tanah Kelahiran

Bagikan berita
Bupati Solok H. Epyardi Asda bersama Anggota Komisi V DPR RI Atahari Gauthi Ardi ketika terperosok ke dalam lumpur saat kunjungan ke masyarakat Kecamatan Tigo LurahBupati Solok H. Epyardi Asda bersama Anggota Komisi V DPR RI Atahari Gauthi Ardi ketika ter
Bupati Solok H. Epyardi Asda bersama Anggota Komisi V DPR RI Atahari Gauthi Ardi ketika terperosok ke dalam lumpur saat kunjungan ke masyarakat Kecamatan Tigo LurahBupati Solok H. Epyardi Asda bersama Anggota Komisi V DPR RI Atahari Gauthi Ardi ketika ter

Pada setiap kegiatan, Epyardi selalu turun untuk menyapa masyarakat. Kebaikannya bukan hanya sekedar 'Lips Service' semata, sebagaimana yang dilakoni oleh tokoh-tokoh lainnya, mengaku apa yang dilakukan demi rakyat tetapi ketika tidak mendapatkan apa-apa, mereka tidak mau menyetujui apa yang tengah dibutuhkan rakyat. Baik itu ketika pembahasan maupun dalam menetapkan anggaran pembangunan (APBD) yang berbasiskan kebutuhan rakyat. 

Bagi Epyardi, semua tidak menjadi masalah karena sesuai dengan aturan yang ada, seorang Kepala Daerah bisa menjalankan kegiatannya sendiri. Yang terpenting sebagai Kepala Daerah yang diamanahkan oleh rakyat Epyardi akan selalu berjuang. 

"Saya akan sedih melihat rakyat saya sedih, sebagai Bupati saya akan selalu berjuang untuk rakyat saya, sebagaimana yang tertulis dalam Al-Qur'an Khoirunnas Anfauhum Linnas, sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain," ucap Epyardi. 

Memang kebaikan Epyardi tidak bisa terbantahkan, mulai dari pengadaan mobil dinas yang ditolak mentah-mentah oleh Epyardi. Dirinya tidak ingin bermegah-megahan dengan uang negara sementara rakyatnya masih menderita. 

Belum lagi masalah gaji yang menjadi hak mutlaknya sebagai seorang Kepala Daerah. Ia juga tidak pernah mengambil sepeserpun. Epyardi lebih senang menyerahkannya untuk fakir miskin dan anak yatim ketimbang diterimanya sebagai Bupati Solok. 

Epyardi rela kendaraan pribadinya dijadikan sebagai mobil dinas. Meskipun dengan harga miliyaran rupiah baginya tidak masalah, yang terpenting bisa mengunjungi, bertemu dan menyatu dengan rakyatnya. Walau Aset pribadi Milyaran sekalipun harus bercampur lumpur. 

Seperti halnya ketika Epyardi melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Tigo Lurah, dimana akses transportasi untuk sampai disana melewati hutan belantara dengan menapak puluhan kilo jalan yang masih berlumpur. 

Epyardi yang selalu didampingi oleh istri tercinta Emiko Epyardi beserta putri sulungnya Athari Gauthi Ardi yang duduk sebagai Anggota DPR RI terjebak dilumpur yang dalam. Namun tidak menyurutkan niatnya untuk bertemu dengan masyarakat Tigo Lurah.

 Sesampainya disana, Ayah, Ibu dan seorang putri sulung yang mempunyai tekad yang sama untuk membangun Kabupten Solok menerima semua usulan dari masyarakat. Mulai dari permohonan jalan, sekolah, irigasi dan bahkan rumah tempat mereka tinggal yang sudah tidak layak huni.

 Semua usulan dari masyarakat diterima langsung oleh Bupati, begitu juga dengan Athari. Dan bahkan sebagai perwakilan rakyat di pusat (DPR RI), Athari akan memprioritaskan pembangunan untuk Kecamatan Tigo Lurah terutama sekali untuk program bedah rumah.

Editor : Siti Rahmadani Hanifah
Sumber : 189806
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini