Kab Solok, Kongkrit.com---Berlatar belakang seorang pengusaha sukses, bahkan pernah tercatat menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI selama (3) tiga periode, serta memiliki kehidupan sangat berkecukupan tidak membuat seorang Epyardi Asda Jumawa, justru karena panggilan jiwa untuk membangun kampung halaman, Epyardi rela meninggalkan segala kemewahan yang dimilikinya demi bersama rakyat membangun Kab. Solok.
Menjadi Bupati Solok, tentunya bukanlah tujuan hidup bagi Epyardi, tetapi dengan modal pengalaman, koneksi dan segala kamampuan yang dimilikinya Epyardi pernah menyampaikan, pilihannya menjadi Bupati disisa kehidupannya hanyalah untuk pengabdian, Epyardi ingin menjadi orang yang memberi manfaat bagi rakyat Kab. Solok. Dengan harapan segala apa yang pernah dilakukannya menjadi ladang amal dan tabungan di akhirat kelak.
Dibawah kepemimpinannya, Epyardi bertekad untuk menjadikan Kabupaten Solok menjadi Kabupaten terbaik di Sumatera Barat, tetapi itu bukanlah sebuah pekerjaan yang ringan. Berbagai rintangan harus dihadapinya. Terlebih dalam melumpuhkan kebiasaan lama yang yang telah mengakar. Ketegasannya dalam mengelola uang rakyat Kabupaten Solok tentunya sangat mengganggu, dan dianggap penghalang bagi kelompok-kelompok yang selama ini sering bermain untuk memperkaya diri sendiri, dan bahkan para pecundang itu tidak sungkan menyerang Epyardi dengan framing-framing politik yang cenderung hanya memperbodoh masyarakat.
Karena memang, dengan visi 'Mambangkik Batang Tarandam' kebijakan yang dilakukan Epyardi sebagai seorang Bupati kerap mencengangkan dan fenomenal, lantaran dibawah kepemimpinannya, Epyardi selalu membuat hal-hal yang tidak biasa dilakukan oleh pemimpin-pemimpin sebelumnya di Kabupaten Solok. Justru Epyardi melakukannya dengan luar biasa, dengan mendobrak rezim kezaliman untuk mengembalikan hak-hak yang seharusnya menjadi milik rakyat Kab. Solok
Setiap kebijakan yang dilakukan oleh Epyardi selalu mengedepankan kepentingan rakyat. Karena bagi Epyardi, kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Kab. Solok adalah cita-cita yang tidak terbantahkan, bahkan tolak ukur baginya untuk keberhasilan bagi seseorang dalam memimpin sebuah daerah.
Sudah menjadi rahasia umum, pada awal kepemimpinannya, Epyardi selalu memfokuskan segala pembangunan berbasiskan kebutuhan rakyat, tidak ada bagi Epyardi, yang namanya proyek pribadi atau kegiatan titipan pejabat. Bagi Epyardi, setiap sen uang rakyat, harus kembali dipergunakan untuk kesejahteraan rakyat.Bahkan, dari jumlah APBD Kabupaten Solok Rp 1,3 Triliun lebih. Di pemerintahan sebelumnya yang murni usulan masyarakat melalui Musrenbang hanya sebesar Rp 9 Milyar saja, tetapi dibawah kepemimpinan Epyardi, di serap langsung melalui rakor bersama dengan 74 Walinagari dan perwakilan masyarakat nagari lainnya, kini anggaran tersebut bisa tersalur kemasyarakatan mencapai Rp 154 milyar lebih, dan itu nyata sesuai dengan kebutuhan masyarakat di nagari secara terukur dan terarah.
Belum lagi program eksavator di masing-masing Kecamatan yang sudah hampir rampung, masyarakat bisa merasakan langsung mamfaat dari program tersebut. Setiap nagari yang ada di Kabupaten Solok, kini sudah mulai banyak jalan jalan usaha tani yang sudah bisa dimanfaatkan.
Tidak sedikit kebahagiaan yang dirasakan oleh masyarakat, semua keluh kesah masyarakat terobati. Sosok Epyardi yang dulu dikenal tegas ternyata sangat di kagumi oleh masyarakat. Epyardi memang tegas dalam besikap, tetapi hanyalah untuk sebuah kebenaran dalam membela kepentingan rakyat.
Editor : Siti Rahmadani HanifahSumber : 189806