Mamuju, Kongkrit.com—" Manusia sering merenungkan kehidupannya ditahun yang telah berlalu, mereka selalu berpikir dan bertekad dalam lisannya ingin hidup lebih baik ditahun yang akan datang, setiap kali merenungkan muncul perasaan tidak puas, sedih, kecewa dan penuh penyesalan akan kehidupannya ditahun lalu "Kalimat ini disampaikan oleh Kasiter Kasrem 142/Tatag Kolonel Arh. Sri Rusyono, S.E ketika didaulat untuk menyampaikan sebuah renungan sesaat sebelum pengarahan Danrem 142/Tatag Brigjen TNI Firman Dahlan, S.I.P pada hari selasa tanggal 18 Januari 2022 bertempat diaula Andi Depu Korem 142/Tatag.
Dihadapan Prajurit Korem 142/Tatag dan keluarganya, Kolonel Arh. Sri Rusyono mengatakan " Fitrah manusia yang suci melekat sejak dia dilahirkan untuk berselimut lapang dada, menghindari prasangka, mengekang nafsunya, memberdayakan antar sesama yang kesemuanya itu bermuara kepada rasa untuk selalu bersatu padu sebagai hal yang paling tinggi didunia. Kenapa kita lupa, karena egolah penyebabnya "
Kata demi kata yang diucapkan Kolonel Arh. Sri Rusyono, seakan menghipnotis seluruh prajurit dan keluarganya, suasana Aula Andi Depu hening yang terdengar hanyalah kalimat dari seorang Kolonel yang berdiri diatas podium.Dirinyapun kembali berucap " apapun itu profesinya, bagaimanapun wajahnya, warna kulitnya dan apalah yang orang bilang tentang ciri fisik manusia, kesemuanya itu mengemban fitrah manusia sebagai pertanggungjawaban kepada Tuhannya. Termasuk kita semua ini sebagai seorang Tentara, apapun itu pangkatnya, jabatannya, keluarganya tetap memiliki fitrah yang dibungkus dalam norma kedinasan yang kelak ditagih pertanggung jawabannya "
Kalimat yang menyinggung tentara masih menghiasi cuitannya dengan berucap." Kita sebagai tentara bagian dalam butiran - butiran kehidupan yang menuai pasang dan surut, senyum dan tawa, sedih dan tangis sering selalu mengiringi keseharian kita, Prajurit sejati selalu memiliki mental untuk menghadapinya, baju loreng yang digunakan menggambarkan rasa percaya diri, rendah hati serta kekuatan tersembunyi yang menjadi kendaraan untuk selalu mengabdi "Ungkapan yang disampaikan Kolonel Arh Sri Rusyono tentang tugas dan pengabdian seorang Tentara ternyata ada sosok wanita hebat dibelakangnya dialah istri - istri tercinta, Pesit Kartika Candra Kirana yang selalu mendukung suami bekerja dan menentramkan hatinya, menciptakan suasana tenang dan nyaman, merawat anak - anaknya dengan penuh kasih sayang.
" teruslah berperan wahai rembulanku, dukung Prajuritmu dan jangan matikan semangatnya, yakinkanlah dia supaya tenang dalam bertugas dan jauh dari perasaan khawatir " urai Kolonel Arh Sri Rusyono.Pada bagian akhir, Kolonel Arh. Sri Rusyono mengajak kepada seluruh Prajurit dan keluarganya untuk berbuat yang terbaik di tahun 2022 ini.
" Tataplah kedepan dengan penuh keyakinan untuk melakukan hal yang lebih baik dan semoga sukses selalu untuk Korem 142/Tatag.Selamat datang tahun 2022 dan selamat tinggal tahun 2021 " tutup Kolone Arh Sri Rusyono dengan mendapat applause dari seluruh Prajurit dan keluarganya. (Novian)
Editor : Siti Rahmadani HanifahSumber : 171707