Manokwari, Kongkrit.com---Sekretaris Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah III Doberay, menanggapi alasan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) membakar Perusahaan PT. Bangun Kayu Irian di Maybrat kemarin karena pimpinan perusahaan diketahui anggota TNI."Kami kira klaim yang disebutkan TPNPB itu merupakan klaim yang keliru. Itu nanti merugikan masyarakat adat," kata Zakarias Horota, Sekretaris Dewan Adat Papua.
Kata Horota, banyak anak-anak usia sekolah, para mama papua dan warga di Maybrat membutuhkan kedamaian supaya melakukan aktivitas secara normal."Saya kira itu bukan TPNPB, kan sudah ada keterangan dari Kabid Humas Polda," ujarnya.
Namun demikian, Horota meminta TNI tetap menahan diri agar situasi di Maybrat kembali normal, sebab tidak semua warga dikategorikan TPNPB."Hukum negara kita kan menganut asas praduga tak bersalah, tidak semua orang dikategorikan TPN OPM kalau mau kejar yaa kejar TPN sana, masyarakat butuh kedamaian," ujarnya.
Horota juga meminta agar klaim TPNPB soal pimpinan perusahaan PT. Bangun Kayu Irian, merupakan anggota TNI perlu dicek datanya di Dinas Kehutanan Provinsi.Sekretaris DAP Doberay juga meminta Majelis Rakyat Papua (MRP), Fraksi Otsus di DPRD Papua Barat agar mengambil langkah, memediasi Masyarakat. Selain itu kata Horota, peran Tokoh Agama dalam memediasi persoalan di Maybrat dimana masih ada warga mengungsi di hutan dan beberapa tempat.
Sebelumya, melalui video singkat, Pimpinan TPNPB Wilayah IV Kodap Sorong Raya Arnoldus Kocu mengklaim telah membakar fasilitas perusahaan kayu, PT. Bangun Kayu Irian.Hadapi Natal, Kapolda dan Pangdam Diminta Ciptakan Suasana Damai Bagi Warga Maybrat
Pembela Hak Asasi Manusia (HAM) di Tanah Papua, Yan Cristian Warinussy meminta Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) juga Panglima Kodam (Pangdam) XVIII Kasuari agar mempertimbangkan dan meciptakan suasana damai jelang Perayaan Natal."Sebagai Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari, Saya menghimbau Kapolda Papua Barat dan Pangdam XVIII Kasuari agar mempertimbangkan untuk menciptakan suasana damai jelang Perayaan Natal Tahun 2021 dan Tahun Baru 2022 ini," Kata Yan Cristian Watinussy.Menurut dia, langkah yang dapat dimulai dengan menarik seluruh pasukan non organik TNI dan atau militer dari sekitar kawasan Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat."Ini penting demi memberi kesempatan bagi warga sipil Papua asal wilayah Kabupaten Maybrat yang banyak mengungsi ke hutan-hutan di wilayah Aifat segera dapat kembali ke kampung halamannya masing-masing, guna merayakan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 bersama keluarga," ujarnya.
Kepala Pusat Penerangan Kodam XVIII Kasuari dikonfirmasi perihal pernyataan Arnoldus Kocu mengenai pimpinan perusahaan kayu salah satunya merupakan Anggota TNI, hingga berita ini diturunkan, Kapendam belum memberikan jawaban.(adlu)
Sumber : 165718