Mengapa Hiroshima Tidak Menjadi 'Kota Mati' Seperti Chernobyl?

×

Mengapa Hiroshima Tidak Menjadi 'Kota Mati' Seperti Chernobyl?

Bagikan berita
Mengapa Hiroshima Tidak Menjadi 'Kota Mati' Seperti Chernobyl? (Foto : Kongkrit.com)
Mengapa Hiroshima Tidak Menjadi 'Kota Mati' Seperti Chernobyl? (Foto : Kongkrit.com)

Kecelakaan semakin parah ketika mereka menjalankan reaktor dengan tenaga yang sangat rendah, membuatnya tidak stabil.

Reaktor menghasilkan energi lebih dari 200 megawatt dan menjadi sulit dikendalikan.

Pada 26 April 1986 pukul 01.23 dini hari, para teknisi mematikan mesin turbin untuk eksperimen, namun putaran turbin tidak cukup kuat untuk menyalakan pompa air.

Tanpa pendingin, tenaga di reaktor melonjak.

Ledakan yang Menghancurkan

Upaya mencegah melelehnya reaktor dengan memasukkan kembali batang pengendali berujung fatal.

Sebanyak 200 pucuk grafit masuk ke inti reaktor secara simultan, memicu reaksi dan menyebabkan ledakan yang menghancurkan lapisan baja dan beton penutup reaktor.

Dampak Radiasi dan Evakuasi

Lebih dari 50 ton materi radioaktif dilepaskan ke atmosfer, mencemari jutaan hektar hutan dan lahan pertanian di Eropa Timur dan Utara.

Pada 27 April 1986, Uni Soviet mulai mengevakuasi 30.000 warga Pripyat, meskipun pemerintah awalnya mencoba menutupi kejadian tersebut.

Stasiun pemantau radiasi Swedia melaporkan peningkatan level radiasi, mengungkapkan kejadian di Chernobyl.

Dampak Kesehatan dan Akhir PLTN Chernobyl

Diperkirakan 5.000 warga Uni Soviet meninggal akibat kanker atau penyakit terkait radiasi Chernobyl.

Editor : Fiyume
Sumber : Kok Bisa?
Bagikan

Berita Terkait
Terkini