Kepsek SMKN 2 Merangin Sebut Jika BOS Kinerja di Sekolahnya Tidak Efektif

×

Kepsek SMKN 2 Merangin Sebut Jika BOS Kinerja di Sekolahnya Tidak Efektif

Bagikan berita
Kepsek SMKN 2 Merangin Sebut Jika BOS Kinerja di Sekolahnya Tidak Efektif
Kepsek SMKN 2 Merangin Sebut Jika BOS Kinerja di Sekolahnya Tidak Efektif

Merangin, Kongkrit.com --- BOS Kinerja adalah program Pemerintah Pusat yang dialokasikan bagi satuan pendidikan dasar dan menengah yang dinilai berkinerja baik dalam menyelenggarakan layanan pendidikan, sekaligus sebagai stimulus bagi sekolah lainnya untuk mendorong mutu layanan pendidikan. BOS Kinerja diberikan ke sekolah yang memang performancenya lebih baik selama dua tahun terakhir, indikator dasar yang digunakan adalah rapor mutu sekolah yaitu bisa dilihat adanya kenaikan rata-rata nilai UN selama 2 tahun dan indeks kinerja daerah.

Berdasarkan Juknis BOS Afirmasi-Kinerja yang dijelaskan dalam Permendikbud nomor 31 tahun 2019, setiap sekolah yang berhak mendapatkan BOS Kinerja diberikan jatah sebesar Rp19.000.000( Sembilan belas juta rupiah) ditambah dengan alokasi perhitungan jumlah sasaran siswa prioritas di satuan pendidikan tersebut.Adapun alokasi penghitungan jumlah sasaran siswa prioritas yaitu sebesar Rp2.000.000 (Dua juta rupiah) dikalikan dengan jumlah siswa sasaran prioritas pada masing-masing satuan pendidikan penerima.

Sedangkan, siswa sasaran prioritas ditentukan oleh Kemendikbud RI berdasarkan pada besaran pagu anggaran BOS Kinerja di setiap Provinsi.Seperti yang terjadi di SMKN 2 Merangin, Provinsi Jambi ini, adalah salah satu sekolah yang menerima bantuan Bos kinerja dengan jumlah siswa sasaran prioritas sebanyak 296 siswa dikalikan Rp 2.000.000 adalah Rp 592.000.000 ditambah Rp 19.000.000 jadi penerimaan Bos kinerja pada SMKN 2 Merangin adalah sebesar Rp 611.000.000.

Kepada media ini, Zet Herman selaku Kepala SMKN 2 Merangin ketika di konfirmasi di ruang kerjanya Rabu (9/6/21) mengatakan, menurutnya bantuan dana ratusan juta yang di gelontorkan oleh pemerintah pusat itu sangat tidak efektif, pasalnya bantuan tersebut di berikan berupa barang yakni Tablet/Gadjet yang dianggap tidak bermanfaat bagi para murid.

"Ya saat ini sekitar 290 lebih Gadjet/Tablet tersebut ada di gudang sekolah, dan hanya pernah terpakai murid-murid untuk ujian sekali saja, dan itupun tidak semua, saya menganggap bantuan ini tidak efektif, karena sekarang ujian sudah tidak menggunakan Gadjet lagi," demikian jelas Zet Herman.Berdasarkan pantauan media ini di lapangan, menguak fakta jika hal tersebut memang benar adanya, bahwa ratusan Gadjet/Tablet bermerek Evercoss tersebut terlihat mangkrak di gudang sekolah, beberapa diantaranya masih tersegel di dalam kotaknya, dan beberapa lagi sudah tidak terbungkus, bahkan menjadi tempat sarang semut, dan selain itu ada yang di pakai oleh beberapa guru di sekolah tersebut.

Reporter : DavidEditor : Ady Lubis

Editor : Siti Rahmadani Hanifah
Sumber : 141514
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini