Stabat, Kongkrit.com—Kondisi tanaman sawit milik PTPN II Kebun Tanjung Jati, persisnya di Afdeling IV dan V kondisinya sangat memperhatikan. Pelepah sawit usia tanam tahun 2009 dan 2015, serta semak belukar di sana terlihat seperti tidak pernah dirawat sama sekali.Akibat dari pelepah yang tak ditunas dan semak belukar yang dibiarkan, tanaman penghasil CPO itu pun tak berbuah. Pantauan di lapangan, Senin (31/5) sore, tak ada satupun terlihat karyawan yang beraktifitas untuk membersihkan kebun tersebut.
Informasi yang diterima redaksi, biaya pemeliharaan areal untuk penyemprotan dan tunasan lahan sudah dikucurkan. "Uang pemeliharaan itu sudah diambil Rp60 juta mulai Januari hingga April 2021. Jadi kemana uangnya, liatlah tanaman di sana, kondisinya sangat memperihatikan," tandas sunber sembari meminta namanya tidak dipublikasikan.Asisten Afdeling IV Reyza Kurniawan menyampaikan, bahwa pemeliharaan di areal tersebut, akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini. "Belum ada program untuk kesana. Tapi, saat ini kita dah program mau masuk kesana. Itu sistem kerjanya per semester," terang Reyza, Rabu (2/6) sore, sembari menjelaskan bahwa dirinya tidak lagi menjadi Asisten di areal tersebut.
Untuk biaya operasionalnya, kata Reyza, dananya belum ada diterima sama sekali. Bahkan, laporan administrasi tiap bloknya pun bisa dipertanggungjawabkannya. "Luas arealnya saya gak tau. Saya lagi di luar, jadi gak ada bawa datanya," tandasnyaManajer PTPN II Kebun Tanjung Jati Karyadi membantah tudingan penggelapan biaya pemeliharaan areal tersebut. Penunasan Blok 34 dan 9 Afdeling IV rencananya akan dikerjakan bulan Juni ini. "Biaya untuk itu belum ada diminta. Nanti akan dikerjakan PKWT untuk pemeliharaan di sana," pungkasnya.Sementara, Humas Kandir PTPN II Tanjung Morawa Sutan BS Panjaitan enggan berkomentar terkait informasi tersebut. Meskipun pesan WhatsApp yang dikirim kepadanya sudah dibaca, namun dirinya tak mau membalas pertanyaan awak media. (AV)
Editor : Siti Rahmadani HanifahSumber : 140455