Disinyalir, H. Zul Sebagai Pemodal Belasan Set Dompeng di Desa Simpang Limbur Merangin

×

Disinyalir, H. Zul Sebagai Pemodal Belasan Set Dompeng di Desa Simpang Limbur Merangin

Bagikan berita
Disinyalir, H. Zul Sebagai Pemodal Belasan Set Dompeng di Desa Simpang Limbur Merangin
Disinyalir, H. Zul Sebagai Pemodal Belasan Set Dompeng di Desa Simpang Limbur Merangin

Merangin, Kongkrit.com --- Kendati aparat terkait di Kabupaten Merangin telah melakukan razia terhadap penambang emas tanpa izin (PETI), namun hingga kini belum membawa hasil maksimal, bahkan aktivitas PETI semakin merajalela di daerah ini.Sekalipun kasus PETI tersebut sudah dilaporkan ke pihak Kepolisian, namun aktivitas PETI malah semakin merajalela, seolah-olah kebal hukum, bahkan tak sedikit para pelaku PETI adalah tokoh masyarakat bahkan adapula oknum pejabat ternama.

Seperti yang terjadi di Desa Simpang Limbur Merangin Kecamatan Pamenang Barat ini, terlihat belasan Set alat Dompeng menggelegar di area sungai Belengo tersebut.Meski aktivitas PETI di Desa Simpang Limbur ini pernah beberapa kali di tertibkan oleh aparat Kepolisian, bahkan beberapa waktu lalu lokasi ini sempat juga memakan korban meninggal akibat salah satu pekerja PETI yang tenggelam di kubangan Dompeng tersebut, namun bak jamur yang terpupuk subur, karena tak berselang lama para pelaku PETI tersebut eksis kembali, seolah-olah kebal hukum.

Kepada media ini, Al warga Desa Simpang Limbur Merangin mengatakan, menurutnya sebanyak 17 set Dompeng di Lokasi tersebut di modali oleh salah satu tokoh masyarakat setempat yakni H. Zul."Bisa dikatakan bahwa H. Zul tersebut sebagai penggerak dan pemodal para pelaku PETI yang ada di Simpang Limbur Merangin ini, kalau tidak percaya silahkan cek di rumahnya, alat berserakan di rumah beliau tu, Pralon Ado, minyak, alat segalo macam tu ado, Karena usaha minyak dio main, air Raksa dio main, alat Dompeng dio main, bahkan Dompeng dio jugo banyak, kalo ada alat-alat yang rusak dialah yang belanjakan, jadi kalau dia macet ya semuanya macet, karena sebagian ngambil alat dengan dio, bisa dikatakan dio sebagai penggerak nya, dari minyaknya, alatnya, jadi satu set itu dia modalin orang Dompeng minimal 5 juta, nah kalikan saja 17 set itu berapa coba duit dio yang di putarkannya, jadi sistem nya para pendompeng itu di modalin dulu, bayarnya bermacam-macam, ada yang tempo seminggu, ada yang 15 hari, pokoknya nunggu orang-orang kerja ini nimbang dulu lah, karena orang-orang tu nimbangnya paling cepat seminggu sekali, kadang 15 hari, jadi selama 15 hari itu utang para pendompeng dari minyak, alat-alat segala macam mencapai 5 juta, ada juga yang 7 juta, disitulah usaha dio cepat berkembang," demikan ucapnya.

Reporter : Tim Kongkrit JambiEditor : Ady Lubis

Editor : Siti Rahmadani Hanifah
Sumber : 136781
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini