Merangin, Kongkrit.com — Beberapa orang tua siswa kelas IX SMPN 16 Merangin, yang beralamat di Desa Rasau Kecamatan Renah Pamenang Kabupaten Merangin, Jambi, mengeluhkan pungutan oleh sekolah yang akumulasi besarannya mencapai ratusan ribu rupiah namun tidak mengadakan musyawarah wali murid terlebih dahulu, Mereka menganggap besaran pungutan tersebut bakal menambah beban orang tua siswa. Apalagi, hal itu dilakukan di tengah situasi sulit, akibat dampak pandemi yang belum kunjung mereda.“Harusnya sejumlah komponen pungutan yang dimaksud mestinya sudah bisa dicover oleh Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan tidak perlu dibebankan lagi kepada siswa,” ungkap salah satu orang tua siswa, Selasa (23/3/21).
Dia mengaku, menjelang akhir tahun ajaran 2020/ 2021, setiap siswa kelas IX bakal dipungut Rp 200 ribu. Hal ini terungkap dalam lembaran surat yang di bagikan kepada para murid IX dengan Kop KOMITE SEKOLAH SMPN 16 Merangin Nomor :421/002)DISDIK/KOM.SMP16/III/2021.
Terkait dengan pungutan tersebut hingga kini masih menjadi pertanyaan beberapa wali murid, karena terkait hal ini pihak Komite Sekolah tidak pernah mengadakan rapat kepada wali murid khususnya siswa IX.Sementara itu Yolendri S.Pd selaku Kepala SMPN 16 Merangin ketika di konfirmasi oleh media ini melalui pesan WhatsAap nya, dirinya bungkam dan tidak memberi jawaban sepatah katapun, hal serupa juga di lakukan oleh Ketua Komite SMPN 16 Merangin yakni Wahyudi SE, ketika di konfirmasi melalui pesan WhatsAap nya juga enggan memberikan jawaban.
Reporter/Editor : Ady Lubis
Editor : Siti Rahmadani HanifahSumber : 131793
