Maninjau, Kongkrit.com---Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka di Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam semakin ramai dikunjungi pelajar dan mahasiswa. Kondisi itu dampak positif dimasa pandemi covid-19 di saat belajar tatap muka ditiadakan 2019 lalu.
Kondisi meningkatkan pelajar dan mahasiwa melalui dorongan guru dan pihak sekolah untuk memanfaatkan waktunya berkunjung ke sejumlah tempat edukasi. Terutama pelajar dan mahasiswa yang berada di wilayah Kecamatan Tanjung Raya, dekat dengan keberadaan museum Pahlawan Nasional tersebut. Sejak akses kunjungan musem kembali dibuka, sekelompok pelajar dan mahasiswa sering ramai berkunjung ke sana. Setiap harinya, jumlah kunjungan mencapai seratus orang. Rata-rata mereka dari pelajar, mahasiswa, dan sekelompok keluarga. Yogi, salah seorang mahasiwa ISI Padang Panjang misalnya, selama perkuliahan melalui virtual. Memanfaatkan waktunya dengan melakukan kegiatan positif di kampung halamannya. Tepanya di Nagari Bayur, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam. “Pada kesempatan ini kami memanfaatkan waktu dengan baik. Melaksanakan Program Edukasi bersama rekan-rekan lainnya, merangkul adik-adik tingkat SMP dan SMA mengaktifkan remaja masjid. Kita menciptakan program Sekolah Mimpi, yang nantinya meningkatkan nilai-nilai reliqius seperti Babaliak Ka Surau,” ungkapnya didampingi sahabatnya, Yoji kepada AMCNews.co.id saat bertemu di Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka beberapa waktu lalu. Sementara itu, Vera Karima, seorang pengunjung berstatus mahasiswa juga mengatakan, Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka salah satu tempat paling menarik untuk dikunjungi. Terutama disaat kuliah dengan sistem virtual. Selain dapat memperdalam pengetahuan sejarah sosok ulama besar ini, juga dapat memperdalam ilmu pengetahuan agama Islam. “Kita berharap, Museum Rumah kelahiran Buya Hamka semakin dicintai generasi muda. Meski demikian kita tetap harus menjaga protokol kesehatan Covid-19. Disaat berkunjung, tetap menggunakan masker, mencuci tangan di tempat yang telah disediakan dan menjaga jarak saat berada dalam museum,” tutup Vera. (JNAS) Editor : Siti Rahmadani HanifahSumber : 130918