Ada kekhawatiran terkait dampak jangka panjang dari penyebaran nyamuk Walbohia.
Beberapa negara, seperti Sri Lanka dan Singapura, memiliki pengalaman yang menunjukkan adanya peningkatan masalah setelah mengadopsi program serupa.
Singapura bahkan mundur dari proyek WMP karena mengalami peningkatan kasus demam berdarah.
Permasalahan Baru Muncul
Pertanyaan muncul ketika, pada tahun 2023, di Kulon Progo ditemukan lima anak menderita Japanese Encephalitis, penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Culex.
Sebuah pertanyaan kritis adalah apakah ini merupakan dampak dari penyebaran nyamuk yang disisipi Walbohia pada tahun 2020.
Keberadaan Japanese Encephalitis dekat dengan Walbohia menimbulkan keraguan terkait program ini.
Penyebaran informasi yang transparan dan edukasi kepada masyarakat menjadi sangat penting.Keterlibatan pemerintah dalam menjelaskan rencana dan dampak dari program ini perlu ditingkatkan.
Para pemangku kepentingan, terutama peneliti, pemerintah, dan WMP, harus bersedia menjelaskan secara terbuka dan mendampingi masyarakat.
Penting bagi kita semua untuk memahami bahwa keamanan dan kesehatan masyarakat adalah prioritas utama.
Editor : FiyumeSumber : Siti Fadilah Supari Channel