Suara gemuruh itu menjadi saksi hidup dari kekuatan letusan, seolah-olah alam sedang berbicara dalam bahasa yang megah dan menggetarkan hati.
Peristiwa ini menandai Gunung Marapi sebagai salah satu gunung api yang paling mengesankan dalam sejarah.
Rekam jejak aktivitas vulkaniknya menjadi bagian integral dari narasi alam Sumatra Barat.
Letusan pada 8 September 1830 mencerminkan kejadian monumental yang menegaskan kebesaran dan keangkeran alam, sekaligus memperingatkan manusia akan kekuatan alam yang tak terduga.
Dengan catatan tersebut, Gunung Marapi menjadi sumber pembelajaran berharga tentang kompleksitas dan ketidakdugaan geologi yang perlu dihormati oleh masyarakat yang berbagi wilayah dengan gunung yang megah ini.
Tragedi pada 30 April 1979
Tragedi melanda pada 30 April 1979 ketika letusan kembali terjadi, menelan korban jiwa sebanyak 60 orang.
Dalam kisah kelam ini, riwayat mencatat bahwa 19 orang pekerja penyelamat terperangkap akibat tanah longsor yang dipicu oleh letusan Gunung Marapi.Peristiwa ini menjadi pengingat nyata akan potensi bahaya yang dihadirkan oleh gunung berapi.
Aktivitas Meningkat (2011-2014)
Antara akhir tahun 2011 hingga awal tahun 2014, Gunung Marapi menyuguhkan peningkatan aktivitas vulkanik yang mencolok.
Letusan-letusan kecil menyemburkan abu dan awan hitam yang melintasi wilayah hingga mencapai Kabupaten Padang Pariaman.
Editor : Fiyume