Alat deformasi tilt meter di stasiun puncak menunjukkan pola mendatar pada sumbu radial dan sedikit inflasi pada sumbu tangensial.
Ini menunjukkan bahwa proses erupsi berlangsung cepat dengan pusat tekanan dangkal.
Meskipun terjadi erupsi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Republik Indonesia menyatakan bahwa tingkat aktivitas gunung Marapi tetap pada level 2 (waspada) hingga 3 Desember 2023, pukul 18:00 WIB.
Imbauan Dilarang Mendekati Gunung Marapi dalam Radius 3 KM
Sebagai respons terhadap situasi ini, masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan para wisatawan dilarang mendekati gunung dalam radius 3 km dari kawah dan puncak gunung.
Disarankan agar masyarakat tetap tenang, mengikuti arahan pemerintah daerah, menggunakan masker saat keluar rumah jika terjadi hujan abu.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk mengamankan sumber air bersih, dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik.Pemerintah Daerah Terus Berkoordinasi Memantau Aktivitas Marapi
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi akan terus berkoordinasi dengan BNPB Provinsi Sumatera Barat, BPBD Kabupaten Agam, dan BPBD Kabupaten Tanah Datar untuk memberikan informasi terbaru tentang aktivitas Gunung Marapi.
Pemerintah daerah diharapkan untuk senantiasa berkoordinasi dengan pusat vulkanologi dan pos pengamatan Gunung Marapi.
Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dan pemerintah daerah dapat memantau perkembangan aktivitas Gunung Marapi melalui aplikasi website Magma Indonesia di Play Store.
Untuk diketahui, Gunung Api Marapi aktif ini terletak di wilayah administratif Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat.
Editor : Siti Rahmadani Hanifah