Kecewa Dengan Pelayanan Oknum Dokter di RSUD M.Jamil, Wakil Walikota Solok Reinier Harapkan Tenaga Medis Di Solok Kembali Pada Khittahnya

×

Kecewa Dengan Pelayanan Oknum Dokter di RSUD M.Jamil, Wakil Walikota Solok Reinier Harapkan Tenaga Medis Di Solok Kembali Pada Khittahnya

Bagikan berita
Kecewa Dengan Pelayanan Oknum Dokter di RSUD M.Jamil, Wakil Walikota Solok Reinier Harapkan Tenaga Medis Di Solok Kembali Pada Khittahnya
Kecewa Dengan Pelayanan Oknum Dokter di RSUD M.Jamil, Wakil Walikota Solok Reinier Harapkan Tenaga Medis Di Solok Kembali Pada Khittahnya

Solok Kota, Kongkrit.com---Wakil Walikota Solok Reinier, ST.MM melalui akun facebooknya “Reinier Mulya” tumpahkan kekecewaan, sekaligus keprihatinannya terhadap prilaku salah satu oknum dokter dalam memberikan informasi dan pelayanan kepada dirinya, saat mengunjungi salah satu keluarga yang lagi dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M. Jamil Padang, Jumat (10/04/2020) pagi.Diantara penggalan postingan yang ditulis dalam akun Reinier Mulya. “ Sebuah pengalaman pahit ketika terpaksa sedikit bertengkar dengan salah satu oknum dokter disebuah rumah sakit yang kurang tanggap dengan persoalan yang ada, kami saja Wakil Walikota sulit, apalagi rakyat kecil. Memang sudah ga rahasia umum lagi keluhan pelayanan yang tidak ramah, padahal psikologi mereka dalam keadaan tidak stabil, mereka butuh bantuan, mereka butuh perhatian, stres dll. Hal ini menurut hemat kami disebabkan oleh miskinnya jiwa. Dokter, perawat atau prediket sejenis tersebut merupakan jabatan profesi/ melalayani, harus punya jiwa melayani, welas asih, andai tidak punya, lebih baik tidak pilih job tersebut,” tulisnya kecewa.

Ketika dikonfirmasi kepada reinier perihal kebenaran postingan di akun facebooknya itu, Sabtu (10/04/2020) Via Telepon seluler di Nomor 62 813-7834-XXXX, Reinier membenarkan apa yang menjadi kekecewaannya. Serta ditanya apa yang menjadi perdebatan di Rumah Sakit yang dimaksud, apakah keluarga yang di maksud dan dipertanyakannya dicurigai terdampak wabah Covid-19?“iya benar itu adalah akun facebook saya, kejadiannya di RSUD M. Jamil Padang, Jumat (10/04/2020) pagi, ketika saya ada kunjungan kesana untuk membezuk ada yang meninggal, masih warga kota padang, keluarga yang meninggal tidak ada terdampak Covid-19. kalaupun ada dugaan itu, maka seharus bisa dijelaskan. Kalau memang itu kejadiannya, seharusnya pihak rumah sakit sudah mengantisipasi dari awal. Kan tidak mungkin, pasien-pasien itu dicampurkan dengan pasien yang lainnya. Dan dapat diberikan keterangan bahwa tiap orang yang meninggal disana meninggal tidak selalu akibat dari wabah,” Terang Reinier.

Menurutnya, menyikapi banyaknya informasi yang bergalau ditengah-tengah masyarakat, dimana setiap kejadian sakit, bahkan meninggalnya seseorang akbibat gejala mirip wabah virus korona, selalu menimbulkan keraguan. Seharusnya menyikapi hal tersebut harus dilakukan langkah kongkrit dengan memberikan informasi yang jelas. Apalagi terkait kemalangan yang menimpa, hingga sampai meninggal dunia, harus jelas terpapar atau tidak terpapar Covid-19. Sehingga masyarakat jadi tenang, tanpa keragu-raguan dalam menerima informasi.Ditambahkannya, kejadian kurang menyenangkan itu berawal ketika dirinya melakukan konfirmasi kepada salah satu oknum yang mengaku dokter yang bertugas di RSUD M. Jamil, ”Saya dokter disini,” ulang Reinier sambil menirukan.

Bagi sosok wakil walikota Solok tersebut, kalimat Itu yang membuatnya miris, karena jauh berbeda dari ekspektasi, dan harapannya bahwa seharusnya dokter tidak berlaku seperti itu. Dokter adalah profesi, kalau tidak sanggup dengan jobdesk yang diterima, sebaiknya jangan masuk ke-profesi tersebut, dan bagi mereka yang telah memilih job itu, seharusnya siap berkorban sesuai dengan janji dan sumpah profesi yang mereka laksanakan.karena itu pelayanan, dan negara sudah mengatur untuk hal itu, imbuh Reinier.Selanjutnya, pemegang plat nomor merah BA 2 P dikota beras serambi madinah juga berbagi informasi lain terkait yang pernah dia terima. “Malah kondisinya lebih aparah lagi, dari informasi yang saya dapat, kabarnya malahan ada oknum dokter yang menangani sakit pada pasien seperti ingin melakukan (menjual) obatnya, Jadi kalau dokter-dokter, bidan, perawat serta tenaga medis lainnya itu lebih mementingkan uangnya. Maka saya pikir hancurlah negara ini, kita tahu betapa sulitnya sekarang mencari uang,”. Lagi-lagi ungkapnya kecewa.

Dengan kejadian tersebut, khusus di Kota Solok. Dia (Reinier-red) berharap kepada seluruh petugas medis yang ada, agar bisa kembali kepada khityahnya, menjadi pelayan masyarakat, dan saya setuju kalau ada pembinaan, namun apabila setelah kita bina, ternyata mereka tidak kembali bekerja dengan baik, maka kita dikembalikan kepada pemberi tugas.“Pemda Kota Solok hari ini saya rasa harus berani mengeluarkan kebijakan itu. Tetapi kalau kita tidak bisa melakukannya, kita akan usulkan ke pemerintah pusat, ke yang berwenang untuk melakukan pergantian, tentunya dengan dengan data-data yang lengkap dan jelas,” tambahnya.

Bagi Wakil walikota Solok dikondisi sekarang, ketika ada yang meninggal, yang terpatri di otak masyarakat adalah akibat Virus Corona, padahal kadang masyarakat hanya meninggal biasa, tidak sebab wabah corona. Karena setiap yang meninggal itu belum tentu pasien positif Covid-19. Sehingga masyarakat jadi apatis dan tidak berani datang, apalagi melakukan pertologan kepada si korban.Ini adalah sebuah kondisi yang sangat memprihatinkan, bayangkan kalau kejadian tersebut menimpa keluarga kita masing-masing. Anak kita, adik, atau keluarga kita. Kalau jelas meninggal karena Covid-19, tidak ada masalah, itu jelas sudah ada protokoler penanganannya. Tetapi kalau keragu-raguan yang mengakibatkan tidak mau saling peduli dengan sesama. Itukan cukup berbahaya, tutur Reinier.

Sebelum menutup sambungan selulernya, Wakil Walikota Solok Reinier, ST,MM menegaskan. “Sekarang yang penting itu, saya tidak bicara orang, tetapi prilaku oknum dokter. Karena kalau menyimak dari informasi yang berkembang, tidak tertutup hanya untuk kasus yang saya alami sendiri ini saja. Karena kejadian ini akan menimbulkan penilaian yang tidak baik bagi dokter-dokter yang lain,” Pungkas Reinier. (Miler)

Editor : Siti Rahmadani Hanifah
Sumber : 86855
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini