Klarifikasi Kades Sayuto, Berita Banjir Bandang di Lampung Timur Tidak Benar

×

Klarifikasi Kades Sayuto, Berita Banjir Bandang di Lampung Timur Tidak Benar

Bagikan berita
Klarifikasi Kades Sayuto, Berita Banjir Bandang di Lampung Timur Tidak Benar
Klarifikasi Kades Sayuto, Berita Banjir Bandang di Lampung Timur Tidak Benar

LAMPUNG, kongkrit.com --- Pemberitaan adanya banjir bandang di Desa Gunung Agung, Kecamatan Sekampung Udik Lampung Timur dibantah oleh Kepala Desa Setempat.Sayuto kepala Desa Gunung Agung kepada awak media mengatakan, banjir yang terjadi adalah banjir musiman,

"Banjir itu banjir musiman, setiap tahun di musim hujan, Itu terjadi karena luapan dari dua sungai yaitu sungai Way sekampung dan Kandis. Warga disana sudah terbiasa sejak puluhan tahun yang lalu" ujarnya, 11/04/2020.Menurut sayuto lokasi tersebut ada dua dusun yang di huni oleh 200an Kepala Keluarga (KK)

" Dusun Umbul Talang Padang dan Dusun Kenanga, penduduknya ada 200 KK, mereka bekerja sebagai petani dan kalau musim banjir seperti ini mereka mencari ikan" terangnyaDikatakan oleh kepala Desa, pemberitaan yang mengatakan terjadi banjir bandang adalah salah besar, saat musim hujan tiba dan air dari sungai meluap maka akan memenuhi rawa kandis. saat jembatan yang dibuat oleh pemerintah tenggelam akibat air, maka warga menyediakan perahu getek sebagai transportasi untuk menyeberang dengan biaya Rp. 5000 berangkat dan kembali.

" ini sudah terjadi sejak lama bahkan semenjak dua dusun itu belum dihuni manusia, karena memang di lokasi itu adalah rawa atau dataran rendah" Terang dia Lagi.

Sementara untuk Desa Gedung wani penduduknya apabila hendak keluar dari desa lebih dekat lewat Desa Melaris, Kecamatan Marga Tiga."kalau Desa Gedung wani lewatnya Desa melaris, lebih dekat juga tidak ada banjir" pungkas Sayuto.

Sebelumnya diberitakan oleh sebuah stasiun TV Nasional terjadi banjir bandang hingga mencapai 5 meter di Desa Gunung Agung,Sekampung Udil, Lampung Timur, dan sebanyak 500 warga terisolasi, petani juga menderita kerugian hingga 300 juta rupiah akibat tanamannya terendam banjir, Pemerintah Kabupaten Lampung Timur juga belum turun tangan. (edi)

Editor : Siti Rahmadani Hanifah
Sumber : 86823
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini