Surakarta, Kongkrit.com---Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Adi Unggul Bhirawa (STIE AUB) Surakarta terdiri dari Dr. Siti Fatonah, Dr I Gusti Putu Diva Awatara dan Lukman Ahmad Imron Pahlawi, SE, MM melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dengan melakukan kegiatan pendampingan peningkatan pemanfaatan air hujan. Tingginya tingkat curah hujan diduga menjadi penyebab berbagai bencana hidrometeorologi yang ada di berbagai kota besar di Indonesia seperti di Jakarta, Jawa Barat dan Banten.Tingginya curah hujan saat ini tidak di diimbangi dengan pemanfaatan air hujan. Padahal air hujan memiliki manfaat luar biasa untuk kehidupan manusia diantaranya sebagai air minum, memasak, kesehatan dan pertanian. Belum optimalnya pemanfaatan air hujan menarik tim pelaksana pengabdian kepada masyarakat STIE AUB untuk melaksanakan kegiatan pendampingan dan edukasi kepada Warga RW 07 Desa Madoh Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar pada hari Minggu tanggal 5 Januari 2020, diantaranya menggunakan elektrolisa air hujan dan penampungan (tandon) air dengan berbagai ukuran disesuaikan kebutuhan untuk air minum.
Jika dihitung secara ekonomis dalam satu tahun konsumsi penggunaan air setiap keluarga masih cukup tinggi terutama untuk air minum, memasak, dan kebutuhan lainnya. Pada penggunaan air minum misalnya selama satu tahun dalam satu keluarga dengan asumsi berjumlah 4 orang secara ekonomis bisa dihitung dengan mempertimbangkan penggunaan air minum per orang, konsumsi air per tahun, ukuran air minum galon, kebutuhan air minum galon sehingga dapat diketahui biaya per tahun konsumsi air minum dalam satu keluarga yang mencapai Rp. 2.224.000 per tahun.Melihat cukup tingginya biaya penggunaan air untuk konsumsi minum, masak dan kebutuhan rumah tangga lainnya maka sudah saatnya merubah perilaku masyarakat untuk memanfaatkan air hujan secara optimal. Dr. I Gusti Putu Diva Awatara yang juga anggota Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia (IABI) saat dihubungi kongkrit.com menjelaskan bahwa dengan adanya kegiatan ini diharapkan masyarakat secara mandiri dan masif lebih banyak memanfaatkan air hujan tidak saja berguna pada saat musim hujan tetapi juga bisa dimanfaatkan pada saat musim kemarau. (fredi) Editor : Siti Rahmadani HanifahSumber : 73347