Balon Wakil Walikota Aditya Pranata: Pembenahan Sungai Entaskan Dua Masalah Dengan Satu Solusi

×

Balon Wakil Walikota Aditya Pranata: Pembenahan Sungai Entaskan Dua Masalah Dengan Satu Solusi

Bagikan berita
Balon Wakil Walikota Aditya Pranata: Pembenahan Sungai Entaskan Dua Masalah Dengan Satu Solusi
Balon Wakil Walikota Aditya Pranata: Pembenahan Sungai Entaskan Dua Masalah Dengan Satu Solusi

"Mengapa sisi sungai harus ditembok kokoh dan rapi? Tujuan utama agar sisi sungai tidak runtuh. Tidak hanya itu, nantinya akan ada manfaat ganda," terang Aditya.Pembenahan keempat sungai yang melintasi Kota Medan ini juga sekaligus pembangunan Taman Hutan Kota (THK) di beberapa titik di Daerah Aliran Sungai (DAS) yang dianggap potensial.

"Zaman Now, pinggir sungai harusnya tidak lagi jadi daerah yang menakutkan. Ada Taman Hutan Kota yang asri dengan berbagai pohon pelindung yang rindang, nyaman dan aman," harap Aditya.Sungai Sebagai Sarana Transportasi Publik

Pembenahan 4 sungai utama yang melintasi Kota Medan, tidak hanya mengantisipasi banjir, namun juga memiliki manfaat ganda sebagai sarana transportasi massal. Ini dapat direalisasikan karena kedalaman sungai rata-rata 2 meter, lebar 10 meter dan memiliki tembok yang kuat serta rapi."Pemko Medan melalui Dinas Perhubungan dapat membangun sarana transportasi air berupa sarana angkutan air yang dapat dinamai TransDASkomed singkatan dari Trans Daerah Aliras Sungai Kota Medan" canang Aditya.

Sarana transportasi air ini juga dilengkapi tempat penumpang naik dan turun (selter) yang dibangun di sejumlah titik agar dekat dengan fasilitas umum dan pusat keramaian seperti kantor DPRD, kantor Walikota, pusat perbelanjaan maupun layanan publik lainnya."Ticketing menggunakan aplikasi smartphone. Seperti barcode atau lainnya. Ini zaman now. Kaum millenial wajib ikut terlibat dalam pembangunan Kota Medan. Mengapa beli ticket tidak pakai uang cash, agar menutup peluang korupsi," tegas Aditya.

Jika perlu, tinjau ulang peraturan tentang larangan membangun di DAS. Dengan demikian, Pemko dan swasta dapat memanfaatkan sisi kiri dan kanan sungai menjadi lokasi yang lebih bermanfaat dan berdaya guna."Saya membayangkan betapa nikmatnya minum kopi di cafe yang dibangun diatas sungai. Bisa lihat ferry melintas di bawah, air sungai bersih, tidak ada sampah dan ada pedestrian yang dilengkapi dengan bangku-bangku di pinggir sungai," harap Aditya.

Pihak swasta, sebut Aditya, diizinkan membangun toko menghadap sungai, bahkan berada di sisi sungai dengan catatan; aman, tidak menggangu arus lalu-lintas ferry dan bangunan wajib menambah keindahan sungai!Jika pengelolaan TransDASkomed dirasa membebani Dinas Perhubungan, Pemko Medan dapat membentuk unit usaha baru menjadi Perubahaan Daerah secara mandiri. Tinggal tentukan saja berapa target pencapaian PAD dari PD TranDASkomed ini tiap tahunnya.

"Persoalan banjir dan kemacetan arus-lalulintas merupakan dua masalah serius yang dihadapi Pemko Medan. Kedua masalah ini akan teratasi dengan satu solusi; pembenahan sungai! Sungai yang bersih akan mengantisipasi banjir sekaligus menjadi sarana transportasi publik yang efektif dalam mengurai kemacetan," tutup Aditya. (rel/Novian)

Editor : Siti Rahmadani Hanifah
Sumber : 73263
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini