Risdianto: PKS Harus Memenangkan Pilkada

Padang Pariaman. Kongkrit.com---Sebuah Partai Politik sudah barang tentu memiliki kekuatan dan kedudukan serta juga punya peran yang strategis dalam berjalannya suatu demokrasi di Indonesia. Rasanya hampir mendapat kesulitan bila seseorang hendak bertarung memenangkan kontestasi demokrasi tanpa melalui kendaraan partai politik. Partai Politik tentunya dalam memilih sesorang untuk di jadikan calon telah mempunyai kajian yang matang mulai dari kemampuan wawasan, kedekatan pada masyarakat dan elektebilitas serta integritas.Kabupaten Padang Pariaman merupakan salah satu daerah yang akan menggelar Pilkada secara serentak di tahun 2020. Perhelatan yang penuh gengsi ini, bulan lalu sudah di datangi oleh calon Bupati dari berbagai kalangan mulai dari politisi, pengusaha, birokrat hingga Polri dan TNI. Partai PKS adalah salah satu dari sekian Partai yang cukup di senangi dan di cintai rakyatnya dengan terbukti mampu mendulang suara terbanyak dan menghantarkan pimpinannya menduduki Wakil ketua DPRD Padang Pariaman, Risdianto.

Berbicara tentang figur calon Bupati ketika di wawancarai, Senin (16/12) di ruang pimpinan DPRD, Ketua PKS Risdianto mengatakan, sesungguhnya pertarungan dalam Pilkada merupakan hidup dan mati, kalah dan menang. Tapi PKS sebagai partai yang telah mempunyai akar rumput serta mempunyai massa, insya allah berusaha untuk merebut kekuasaan ini sebagai Bupati Padang Pariaman ke depan. Untuk mencapai dan meraih kemenangan itu tentu saja di perlukan berbagai langkah-langkah jitu salah satunya sosialisasi. Pada pilkada mendatang, partai PKS telah melakukan penjaringan dan bedah misi dan visi.Untuk saat kini sudah ada 4 nama calon Bupati dari Partai PKS dan mereka- mereka merupakan putra terbaik Padang Pariaman, Dasril, Yohanes Wempi, Yuliasman dan Risdianto. Sekalipun 4 nama sudah di setujui oleh pimpinan Partai, namun kata Risdianto pada saat tertentu bisa berubah dan bahkan muncul nama lain dari ke 4 calon Bupati yang telah di setujui. Dan semua itu tergantung pada situasi dan kondisi. "Politik itu tidak kaku dan sangat cair. Karenanya kita belum bisa mengatakan yang seutuhnya," ungkapnya. (leo )

Editor : Siti Rahmadani Hanifah
Sumber : 71345