Jakarta, Komgkrit.com---Pendiri Partai sekaligus Ketua DPP Partai Hanura, Tien Aspasia menilai, Munas Partai Hanura yang akan dilaksanakan di Hotel Sultan Jakarta, Selasa (17/12) hari ini sudah sangat inkonstitusional yang artinya tidak berdasarkan kepada aturan yang sesuai dalam ADRT Partai Hanura."Mereka sudah tidak punya cara lagi dengan kepanikan yang luar biasa bagaimana menghadang arus bawah kader partai Hanura yang menuntut Oesman Sapta Odang mentaati janjinya di Pakta Integritas untuk mundur sebagai Ketum karena faktanya telah gagal membawa partai Hanura melewati parlementary Thereshold dengan tidak mendapatkan kursi di DPR RI dan penurunan jumlah kursi DPRD propinsi dan kabupaten/kota," ujar Tien dalam keterangannya kepada awak media, Selasa (17/12/2019) di Jakarta.
Menurut Tien, Pernyataan Beny dan Inaz yang tidak mengundang pendiri partai sekaligus ketua dewan pembina yaitu Wiranto dengan alasan memakai ADRT hasil Munas Solo tahun 2015 sudah merupakan kesalahan fatal. Jika mereka memakai ADRT hasil Munas Solo, tambah Tien, berarti dengan sendirinya Oesman Sapta Odang tidak pernah ada menjadi Ketua Umum partai Hanura. Karena di ADRT Munas Solo hasilnya adalah Ketua Umumnya adalah Wiranto dan Sekjennya Berliana Kartakusuma beserta segenap jajaran pengurus DPP partai Hanura yang dihasilkan dari Hasil Munas Solo yang tidak bisa dipisahkan dari ADRT Partai Hanura hasil Munas Solo."Mereka mengambil landasan dalam ADRT sepenggal-sepenggal, mana yang menurut mereka menguntungkan itu mereka pakai dan sebaliknya. Padahal mereka memahami ADRT Partai harus secara keseluruhan dan tidak boleh sepenggal sepenggal. Oleh karenanya, Kami kembali menghimbau kepada seluruh Kader Partai Hanura dari tingkat pusat sampai ke daerah untuk berpikir logis dengan tidak datang ke acara Munas tersebut. Ini saatnya Evaluasi bukan aklamasi," ungkap Tien.
Tien mengingatkan bahwa Sejarah tidak bisa dibantah dan dihilangkan begitu saja dengan memunculkan alasan baru yang sengaja dimodifikasi untuk menutupi kebenaran. Kader partai Hanura bukan orang yang tidak mengerti sejarah Partai. Mereka berpikir dengan Hati Nuraninya karena Hati Nurani tidak akan pernah berbohong dari kebenaran yang hakiki. (har) Editor : Siti Rahmadani HanifahSumber : 71270