Pembangunannya melibatkan ribuan pekerja, termasuk sekitar 150 pekerja dari Cina Konghu atau Kanton.
Arsitek Belanda, Dr.Hendrik Petrus Berlage, menggambarkan kompleks tersebut sebagai karya yang gigantik.
Sejak zaman Hindia Belanda pada tahun 1933, gedung ini telah menjadi bagian dari sejarah pos di Indonesia.
Menguak Koleksi Museum
Museum Pos Indonesia, sejak awal dikenal sebagai Pos Telegraph dan Telepon (PTT), memiliki koleksi yang mencakup sejarah pos, perangko, telegraf, giro, dan banyak lagi.
Dari perangko hingga manuskrip, museum ini menyimpan lebih dari 131.000.000 lembar perangko dari Indonesia dan 178 negara sejak tahun 1933.
Koleksi berharga lainnya termasuk surat-surat berharga, armada pengantar surat, perlengkapan baju zaman kolonial, dan bahkan manuskrip.Menghadirkan Masa Lalu
Kunjungan ke museum membawa kita kembali pada masa lampau, mengingatkan kita akan pentingnya sejarah pos di Indonesia.
Dari foto Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron van Imhoff hingga peralatan transaksi perangko lawas, setiap elemen membangkitkan memori.
Editor : FiyumeSumber : ISUU.Com