FU Gurita Riba : Perlu Inovasi Atasi Kesulitan Warga

×

FU Gurita Riba : Perlu Inovasi Atasi Kesulitan Warga

Bagikan berita
FU Gurita Riba : Perlu Inovasi Atasi Kesulitan Warga
FU Gurita Riba : Perlu Inovasi Atasi Kesulitan Warga

Lampung Utara, Kongkrit.com---Jeratan lintah darat (riba) atau biasa disebut masyarakat rentenir, banyak menyisakan kesengsaraan. Pasalnya, warga yang menjadi korban sulit akan melepaskan diri, sementara beban semakin besar. Hingga menjadi kendala peningkatan perekonomian, khususnya mereka berpenghasilan pas-pasan.

"Ya bagaimana tidak terjerat, kalau mau pinjam dibank ataupun program pemerintah kita ditanya banyak hal. Apalagi harus ada jaminan, itu yang kami kesulitan sehingga ambil jalan pinyas seperti ini. Harapannya sih ada inovasi, dari desa maupun pemerintah guna menyelesaikan masalah ini, "terang Ono, salah seorang warga di Kecamatan Muara Sungkai, Minggu (10/11/2019).Bagaimana tidak, berdasarkan informasi dilapangan banyak mereka terlilit hutang kepada rentenir awalnya tidak seberapa. Namun setelah menunggak beberapa waktu, untuk membayar bunganya pun sulit. Apalagi batangnya, sehingga diperlukan upaya dalam menjamin itu dalam kehidupan bermasyarakat.

"Nah itu mas, kalau disini banyak. Contohnya belum lama in warga kami ada yang meminjam uang kepada rentenir. Ia pinjam hanya Rp 150 ribu saja, tapi selang tidak sampai sebulan telah mencapai Rp 750 ribu. Sebab, disini modelnya dibayar mingguan (per pekan) karena tidak dapat mencicil harus disita kendaraannya, "kata Kades Karangrejo, Kecamatan Muara Sungkai, Kadek menceritakan kisah dialami warganya. Hingga dia harus turun tangan langsung menyelesaikannya. Sebab, bila tidak dapat menimbulkan huru-hara, atau keselahpahaman akan keadaan warganya saat terlilit hutang kepada rentenir. Bagaimana tidak, dengan bunga mencapai lebih 40% uang yang dipinjamkan iti dapat berlipat ganda bila dikembalikan."Belum lama ini saya harus menyelesaikan masalah pinjaman riba ini, ia terhutang kepada rentenir mencapi Rp 80 juta lebih karena tidak mengangsur beberapa waktu. Padahal pinjaman awal tidak sampai Rp 10 juta, harus membayar sebesar itu. Bila tidak, siap akan disita aset berharganya, "tambahnya.

Oleh karena itu, kedepan pihaknya akan berinovasi guna menanggulangi keluhan warganya disana. Melalui pembiayaan dikeluarkan oleh BUMDes, dengan pinjaman lunak. Sehingga saat masyarakat memiliki kebutuhan mendesak dapat diselesaikan tanpa melalui jalan pintas."Kedepan akan kita coba itu, melalui inovasi di BUMDes. Dengan modal kepercayaan, masyarakat yang membutuhkan dana segera dapat terbantu. Khususnya mereka berusaha, sehingga tidak terjerat dengan uang riba ini, "tambahnya.

Pihaknya berharap kedepan, agar jajarannya dapat diberikan motivasi guna menggalakkan usaha atau inovasi berguna disana. Sehingga apa yang diusahakan melalui program pemerintah, dapat sejalan dengan tujuan awalnya.(Pebri)

Editor : Siti Rahmadani Hanifah
Sumber : 67380
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini