Lahan Garapan di Acak-Acak, Petani Sayur Desa Simpang Limbur Protes..!

×

Lahan Garapan di Acak-Acak, Petani Sayur Desa Simpang Limbur Protes..!

Bagikan berita
Lahan Garapan di Acak-Acak, Petani Sayur Desa Simpang Limbur Protes..!
Lahan Garapan di Acak-Acak, Petani Sayur Desa Simpang Limbur Protes..!

Merangin, Kongkrit.com --- Puluhan orang Petani sayur di Desa Simpang Limbur Merangin, Kecamatan Pamenang Barat, Kabupaten Merangin merasa berang, pasalnya lahan garapan mereka seluas lebih kurang empat hektar yang sudah ditanami sayuran di acak-acak oleh pekerja dari Dinas Perkebunan Kabupaten Merangin guna di tanami kelapa sawit.Padahal lahan pertanian tersebut satu-satunya yang menjadi mata pencarian sehari-hari, bahkan kebun sayur tersebut adalah salah satu icon bidang sayur mayur di Kabupaten Merangin.

Kepada media Kongkrit, Jumat (8/11/19) Tarlan salah satu tokoh masyarakat setempat mengatakan, dirinya sangat menyayangkan tindakan pihak Pemkab melalui Dinas Perkebunan Kabupaten Merangin yang diduga bertindak semena-mena terhadap petani sayur di lingkungannya.

"Ya lahan seluas 30 hektar memang milik pemda, yang rencananya dulu akan di bangun bandara, namun berjalannya waktu rencana tersebut kelihatannya gagal, dan akhirnya pihak warga meminta izin kepada pemerintah daerah untuk menumpang menanam sayuran di lahan tersebut,itupun hanya sekitar empat hektar saja, sisanya di tanami sawit oleh pemkab, dan masih banyak yang belantara tidak di manfaatkan, nah sekarang tiba-tiba tanpa sosialisasi kepada warga pihak pemkab main garap saja lahan yang sudah subur tersebut, kan masih banyak lahan tidur di tempat tersebut yang nganggur, kenapa harus tanaman warga yang masih produktif di acak-acak, kami betul-betul tidak habis pikir dengan semua ini, " demikian kesal Tarlan.

Ditempat yang sama Yati, salah satu petani sayur di lahan tersebut juga melupakan kekesalannya terhadap pihak Pemkab Merangin yang diduga telah mematikan mata pencarian para petani sayur di wilayah tersebut."Kami sangat kecewa dengan pemerintah kabupaten Merangin yang secara tiba-tiba mengambil alih lahan garapan kami yang masih ditanami sayuran tanpa ada mediasi dulu, kami mohon kepada pak Bupati Merangin Al Haris agar bisa mengecek langsung ke lokasi, bahwasanya dari hasil bertani sayuran inilah kami bisa bertahan hidup, sekali lagi tolonglah dengarkan keluhan suara rakyat kecil, " ungkap Yati.

Hal senada juga di ungkapkan oleh Edi, dirinya juga sangat shok dengan tindakan pemerintah daerah yang secara tiba-tiba mengambil alih lahan garapan yang di olah warga selama ini.

"Ya kami sudah enam belas tahun menanam sayur di lahan ini, dan hasil dari pertanian sayur dari lahan ini bisa dikatakan centra terbesar di kabupaten Merangin ini, tapi sekarang secara tiba-tiba lahan yang kami harap di ambil alih oleh Pemkab tanpa ada konfirmasi dulu, kan masih ada puluhan hektare lahan lainnya di sebelah sana yang kosong, kenapa kok harus lahan sayuran ini yang di ambil untuk di tanami sawit, betul-betul aneh sekali, " jelas Edi. Sementara itu, Pur, salah satu warga setempat mengatakan, saat ini pihaknya bersama perangkat Desa sedang berupaya melakukan musyawarah di Desa guna menyelesaikan permasalahan tersebut.

"Ya kami masih melakukan musyawarah dengan pemerintah desa guna membahas tentang permasalahan yang ada di lahan pertanian sayur tersebut, insya allah dalam waktu dekat kami beberapa warga akan menghadap pak Bupati, guna meminta pertimbangan dari beliau atas kekisruhan di wilayah kami, mudah-mudahan pak Bupati mau memberikan solusi yang terbaik untuk para petani sayur di desa simpang Limbur Merangin ini, " pungkasnya. Penulis/Editor : Ady Lubis

Editor : Siti Rahmadani Hanifah
Sumber : 66930
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini