Bimtek Aparat Desa Ke-Bali dan Yogyakarta Patut Dipertanyakan

×

Bimtek Aparat Desa Ke-Bali dan Yogyakarta Patut Dipertanyakan

Bagikan berita
Bimtek Aparat Desa Ke-Bali dan Yogyakarta Patut Dipertanyakan
Bimtek Aparat Desa Ke-Bali dan Yogyakarta Patut Dipertanyakan

Lampung Utara, Kongkrit.com---Rencana para kepala desa (Kades) se- Kabupaten Lampung Utara (Lampura) yang akan mengikuti kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) ke Bali yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat ini, yang disinyalir hanya dijadikan ajang plesiran aparat desa di wilayah Lampung Utara, Lampung. Padahal hampir setiap tahun kegiatan Bintek dan Studi Banding dilaksanakan, namun kenapa belum ada Desa – desa yang menonjol untuk mengimplementasikan hasil kegiatan Bintek dan Studi Banding. Seharusnya sudah ada upaya dan langkah – langkah yang harus khasilkan sebagai bagian dari transformasi ilmu pengetahuan yang di dapatkan dari hasil kegiatan Bimtek dan Studi Banding tersebut. Sebenarnya banyak potensi desa yang seharusnya bisa di kembangkan, namun kenapa tidak ada inovasi yang bisa melibatkan partisipasi masyarakat yang ada di desa masing – masing.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dilapangan, Rabu (6/11/2019), kegiatan yang rencananya akan dilaksanakan pada 20-23 November mendatang untuk dua aparat desa. Yakni Kepala desa ke Bali menelan biaya Rp 11,5 juta/orang dan Sekdes (carik) Rp 8 juta/orang ke Yogyakarta melalui surat diterima. Yang bersumber melalui pembiayaan ADD (APBD) ataupun DD (APBN) yang dikucurkan ke wilayah perdesaan."Ya itu dilaksanakan hampir tiap tahun, hanya tahun kemarin yang tidak. Dan dari beberapa kali kegiatan yang diikuti hasilnya tidak ada, jadi ini hanya ceremonial untuk jalan-jalan dan pemborosan saja. Apalagi tempat menjadi tujuan itu adalah daerah wisata, macam Jogja dan Bali dikenal surga belanja maupun refresing, "kata seorang sumber Kongkrit.com.

Dan parahnya lagi, bimtek yang dilaksanakan hampir setiap tahun disana digelar oleh penyelenggara (EO) sama. Selalu beralibi pelaksanaan dilakukan berdasarkan hasil kesepakatan bersama serta Lembaga Bina Pengembangan Potensi dan Inovasi (BPPID) dan Balai dari Bina Pemerintah Desa Kemendagri. Dengan koordinator di daerah, Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh lndonesia (Apdesi) disana."Kalau dari koprs kita ketahui penyelenggaranya itu, dan kegiatan Bimtek itu pada dasarnya bagus dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia. Hanya saja fakta dilapangan berbeda, hanya untuk menghambur-hamburkan uang Negara, dan ajang bancakan oknum saja, "ujar sumber lainnya yang enggan disebutkan namanya itu.

Lanjut dia, suatu hal yang wajar, apabila sejumlah pihak mempertanyakan relevansi kegiatan Bintek dan Studi Banding tersebut, karena anggaran yang digunakan bersumber dari uang rakyat yang harus di pertanggung jawabkan kepada publik tentang azaz manfaat dari kegiatan yang dimaksudkan diatas. Anggaran untuk Bimtek sebesar Rp 4.miliar kurang lebih, katanya, akan sangat disayangkan jika harus dihabiskan di Bali. “Bayangkan jika Bimtek itu dieselenggarakan di kampung halaman sendiri, yang mempunyai dunia pariwisata tentunya bisa menggeliat lagi,” imbuhnya.(Pebri)

Editor : Siti Rahmadani Hanifah
Sumber : 66738
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini