Kabupaten Bekasi, Kongkrit.com---Untuk paket pekerjaan di Jl. Raya Koperpu Rt 06 Rw 04 Desa Karangsatria, Kecamatan Tambun Utara dari waktu ke waktu diduga sarat penyelewengan dan penyimpangan.Hasil pantauan dan fakta di lapangan, pada saat pelaksanaan pekerjaan, pihak kontraktor CV. Elsa Kencana Mandiri terkesan tidak transparan. Muatan tersebut dengan tidak adanya papan proyek yang dipasang.
Besarnya biaya atau anggaran yang digunakan untuk pengecoran jalan itu juga tidak diketahui? Menuai kontroversi dan polemik di kontrol sosial.Dengan kedatangan wartawan ke lokasi pekerjaan, Jum’at 25 Oktober 2019 sekira pukul 00.19 Wib, tentunya punya tujuan baik dalam hal ini. Namun nyatanya diinventarisir oleh oknum wartawan lainnya, sebut saja Viktor Butarbutar alias cemong dan Sandi alias pepeng.
Dikatakan dia (cemong), ini gw yang megang… cuma sudah gw sumbangin (hibah-in) ke musholla, karena lagi pembangunan jadi butuh biaya. “Anggaran dari pemda juga, Cuma ini aspirasi anggota DPRD Kab. Bekasi, Hj. Yoyoh Masruroh, S.Th.I,” terang Cemong di Perum Koperpu.“Jadi uang anggaran gw buang untuk musholla pengairan, lagian kan pembangunan musholla percis di belakang rumah gw dan Koperpu kelebihan 117, jadi dari pada ribut… itu gw buang ke sono,” jelasnya.
Semuanya gw pegang, lanjut cemong, tadi Ormas dan segala macam juga gw bilang sudah dihibahkan ke musholla. Ketika ditanyakan berapa meter luas semua-nya (musholla)? “kalau masalah luas musholla gw nggak tahu… pada intinya itu saja,” jawab cemong.Cemong mengatakan, dari pada duit dipakai disalahgunain kayak kemarin-kemarin, “yang udah-udah buat pengalaman… buat pengalaman,” timpal Pepeng. “Dari pada jadi pungli… jadi apa? mending dihibah-in aja… itung-itung gw nyimpen surga,” tuturnya.Rt-nya sama gw (cemong) nggak mau tanya! sama gw juga enggak.. ucap Sandi. “Biasanya dia megang, langsung gw ambil… terus gw lempar ke sono (musholla)… udach selesai, jadi nggak kemakan,” kata Cemong.Lebih lanjut, Cemong mengaku… Gw se-sen pun nggak makan, yach untuk kepentingan bersama sich… larinya ke ibadah. Saat ditanyakan berapa meter ini kerjaan? “202 meter panjang dan 1,5 meter lebar, yach udach loe maklumin aja, pokok-nya jangan diganggu-ganggu dach,” tegasnya.
“Jangan ada bahasa begono-begini dach, gw juga rela… ikhlas,” tambah Cemong. Udah berapa truck molen ini? Tanya wartawan, “Udah masuk 5 molen, Jadi gw mohon maaf nggak bisa nyuguhin apa-apa… sama-sama kita ngerasain pahit dulu… oke,” cerita pria berdarah batak ini namun fasih berbahasa betawi.Sekarang mah nggak ada duit ke Rt… Rt-an lah, sambung Cemong… biar kapok. Gw ibadah tujuan-nya, kalau apa yang gw bilangin meleset… coba loe tanya pak ustadz.
Ia mengaku, kemarin gw kasih pelajaran Rt… biar kapok dia-nya. “Ini duit gw masukin ke kotak amal… kalau loe mau ambil-ambil tuh… uang kebijaksanaan,” tutupnya. (AmBaR)
Editor : Siti Rahmadani HanifahSumber : 65607