Dalam Hidup berumah tangga dibutuhkan saling kejujuran dan keiklasan serta tujuan baik ke masa depan, agar dapat mudah berjalan dengan baik maka patut saling menjaga. Satu sisi runtuhnya bangunann rumah tangga diakibatkan kecemburuan yang tidak dilandasi dengan bukti kebenaran, maka untuk itulah saling jujur dan saling mengutarakan isi hati agar tidak mengambil keputusan sendiri-sendiri.Keogoisan tentu bisa terus melekat di dalam jalinan mahligai, dikarenakan terbawa arus lingkungan, yang mana tolak ukurnya berdasarkan pendapatan yang dihasilkan oleh pasangan. Dalam pendapatan ini pula sangat rentan gesekan didalam rumah tangga pada umumnya. Meski demikian banyak para istri mampu membuat suatu rencana besar dengan minimnya pendapatan suami, seperti dengan turut berupaya dengan mengambil kesempatan dengan mengikuti pelatihan tertentu yang bertujuan agar memiliki keterampilan yang dapat meninkatkan ekonomi rumahan.
Akan tetapi, dengan landasan ini juga jika pasangan hidup yang tadinya dapat membantu ekonomi didalam rumah tangga, sikap awas terkadang dapat muncul dibenak para pria tentunya kaum suami. Sebab, opini yang banyak muncul berkaitan dengan kehidupan rumah tangga menjadi momok, kiranya sering seorang pasangan kita yaitu istri, jika sudah dapat mengisi ruang perekonomian rumah tangga akan dapat otomatis lalai dengan kodratnya.Misalkan tadinya sangat penurut dikarenakan sudah merasa andil jadi sedikit berontak, ditambah selalu melontarkan kata pedas dan menampilkan raut wajah yang kurang pantas layaknya seorang pendamping.
Hal ini banyak di amini kalangan pria yang telah memiliki pendamping hidup dengan ekonomi standart. Banyak hal keburukan yang muncul belakangan ini dimasyarakat tentang pola bergaul ala wanita yang telah menikah, diantaranya bertemu kangen dengan teman sekolah.Dalam hal ini juga banyak muncul hal-hal buruk dikeluarga yang berakibat perceraian, sebab apa, karena kebanyakan seorang pasangan baik itu istri atau suami yang mengikuti gaya kekinian tersebut, akan sedikit terlena hingga lupa akan siapa dia sekarang.
Tak sedikit kasus ditemui dimasyarakat tentang perceraian dikarenakan KDRT dan perselingkuhan yang berhujung bahkan membawa maut, sebab apa, nilai keimanan manusia tersebut ternodai dengan persoalan dunia, sehingga yang ada dipikirannya ajakan-ajakan buruk. Untuk menghindari rancunya persoalan dalam kehidupan berumah tangga sebaiknya kembalilah kepada kodrat, ingat apa yang telah disahkan saat mengucap ikrar saat pertama disahkan menjadi pasangan suami istri.Tentu banyak kaum wanita yang menyandang gelar istri, tak mudah terima dengan tersudutnya mereka dalam hal ini, namun tak sedikit juga mereka mamahami kodratnya sebagai wanita yang telah bersuami dengan membantu perekonomian keluarga untuk tidak banyak waktu diluar, contohnya dengan usaha rumahan dan tidak mengikuti gaya ibu rumah tangga kekinian, sebab dia menyadari dampak buruk sekecil mungkin bisa saja muncul.Penulis : Kontributor Sumut
Novian Harhara Sembiring
Editor : Siti Rahmadani HanifahSumber : 65566
