Dengan perjuangan dan negosiasi demi kepentingan rakyat Banyuwangi, maka saat ini tambang terus tetap beroperasi dengan kontribusi, masyarakat Kabupaten Banyuwangi mendapatkan 10% dari 100% saham di induk perusahaan. Total saham masyarakat Banyuwangi melalui Pemkab yang masuk dalam APBD sekitar 1,47 triliun. Kontribusi saham tersebut tidak dikelola oleh BUMD akan tetapi masuk kedalam APBD, supaya rakyat bisa mengontrol, kisahnya. Dalam hal investsi Bupati Banyuwangi menerapkan postur investasi yang utama barulah perizinannya. Perusahaan itu bergerak dulu membangun setelah diperoleh hasil atau keuntungan dan telah beroperasi barulah proses perizinannya dilakukan. Yang penting bisa meningkatkan lapangan kerja dan mengangkat kesejahteraan rakyat sehingga terbebas dari kemiskinan.
Hal ini terbukti dari angka kemiskinan di Kabupaten Banyuwangi dahulunya 20,4% sekarang turun menjadi 7.8 persen. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Banyuwangi mendapat nilai A selama 2 tahun berturut-turut.
Sedangkan dalam destinasi wisata baru, berupa Mall Pelayanan Publik (MPP), juga ada smart kampung dimana masyarakat di kampung tersebut sudah terakses digitalisasi dengan kabel optik. Sementara itu dalam hal penerimaan ASN sangat ketat dengan sistem CAT murni dengan menambah persyaratan untuk bidang tertentu IP 3,5. THL juga dirasionalisasi dengan cara diseleksi ulang menggunakan sistem CAT, ujar Bupati Banyuwangi. Lebih lanjut dijelaskan Bupati Abdullah Azwar Anas, Kabupaten Banyuwangi merupakan sebuah daerah yang banyak menerapkan inovasi pelayanan publik dan selalu mendapat apresiasi, penghargaan dari pemerintah pusat sebagai kabupaten yang masuk dalam 45 besar Sistem Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) dan berulangkali mendapatkan insentif dari pemerintah pusat atas inovasi tersebut.
Selain inovasi, tambahnya, dalam bidang IT, juga inovasi lainnya yang menyentuh kehidupan masyarakat, seperti siswa asuh sebaya yaitu orang yang mampu membantu anak yang miskin dengan memberikan uang saku bagi siswa SD 10 ribu, SMP 15 ribu, SMA 20 ribu. Ada lagi program rantang kasih yaitu sehari 2 kali Pemkab Banyuwangi memberikan makan berupa mengirimkan rantang makanan bagi janda/duda miskin yang hidup sebatang kara. Demikian juga ada program antar obat ke orang miskin melalui gojek, selanjutnya festival wisata di Banyuwangi. Dalam setahun ada 99 festival dan festival terbesar serta populer di dunia yaitu Tour de Ijen. “
Wisata menjadi keharusan di Kabupaten Banyuwangi, karena telah menjadi program Bupati Banyuwangi sehingga semua dinas bisa menjadi Dinas Pariwisata, semua tempat adalah destinasi wisata dan semua kegiatan di Banyuwangi adalah atraksi wisata. Oleh karenanya, untuk pengembangan wisata dan event festival tersebut sudah terbangun sinergitas yang solid dan kompak diantara semua OPD sehingga tidak ada lagi ego sektoral, semuanya untuk kepentingan masyarakat dan Kabupaten Banyuwangi,” pungkas Bupati Abdullah Azwar Anas.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Soekirman berharap, Kunker studi tiru ini dapat menjadi motivasi dan bahan kajian serta diterapkan di Kabupaten Tanah Bertuah Negeri Beradat dengan memperhatikan potensi dan keunikan serta kearifan lokal daerah masing-masing. “ Pelayanan publik serta berbagai macam inovasinya, bidang pertanian, pariwisata yang berbasis lingkungan serta pengembangan informasi teknologi yang serba digital di Kab Banyuwangi menjadi studi tiru untuk diadopsi di Sumut khususnya di Sergai,” ujar Soekirman berkeyakinan.Dalam kunjungan tersebut, Bupati Sergai H Soekirman didampingi oleh Kadis KOminfo Drs H Akmal, M.Si, Kadis Poraparbud Sudarno S.Sos, Kadis PMD H Ikhsan AP, M.Si dan Kadis Pertanian Radianto SP, MMA.Selanjutnya pada hari kedua, rombongan melakukan kunjungan ke Kantor Bupati Banyuwangi dan diterima oleh Chairil Ustadi Asisten Pemerintahan dan Umum (Pemum) bertempat di Loungh Pelayanan Publik. Digedung ini Pemkab Banyuwangi menerima tamu yang datang berkunjung dan telah dilengkapi dengan fasilitas informasi yang serba digital. Semua sistem penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan sudah terakses oleh aplikasi berbasis web. Dari mulai sistem pengelolaan keuangan daerah pada BPKA, bahkan masyarakat bisa mengakses SP2D serta Renja maupun DPA setiap OPD dan ringkasan APBD Kab Banyuwangi.
Asisten Pemum Chairil Ustadi didampingi Kadis Kominfo Banyuwangi Budi Santoso menjelaskan tentang pemanfaatan IT tersebut dengan sangat rinci termasuk sistem kepegawaian daerah bagi PNS, data-data penduduk miskin dan informasi tentang e-budgeting, e-planning dan informasi pemerintahan, pembangunan lainnya di Banyuwangi. Selain itu, MPP Kab Banyuwangi juga menjadi ikon karena semua pelayanan publik dilayani di sini. Dari mulai pelayanan akta-akta kependukan, perizinan, PU, pembayaran pajak, pelayanan listrik dan PLN, pelayanan pertanahan dan lain-lain sehingga nyaris semua pelayanan sudah terlayani di MPP.
MPP ini juga sudah dirancang dengan sistem front office dan back office untuk masing-masing layanan publik. Setiap harinya MPP ini melayanani warga masyarakat 800 -900 orang yang berurusan terkait layanan publik yang ada di Kab Banyuwangi. Terdapat juga tempat yang sangat menarik, yaitu Agrowisata Taman Suruh yang dikelola oleh Dinas Pertanian Kab Banyuwangi dan sinergi.(Ardi)
Editor : Siti Rahmadani HanifahSumber : 65306