Jakarta, Kongkrit.com - Sebagai Penggiat Pendidikan dan penggagas acara ini, DR.Leonie Agustina MA sangat prihatin atas berkembangnya faham radikalisme dan intoleran yang belakangan ini makin meracuni kaum remaja, untuk itu kita dengarkan paparan tokoh- tokoh yang hadir ucapnya dalam mengawali acara sosialisasi ini. (11/10/19)Mengambil tempat di SMU Tunas Gading Jakarta sosialisasi tentang faham radikalisme yang ditujukan kepada remaja.
Dalam kesempatan ini R.Haidar Alwi sebagai Pembina Gerakan Nasional Anti Radikalisme & Toleransi menyampaikan inti peradaban hanya satu yaitu berkasih sayang terhadap sesama.Kita harus waspada terhadap bahaya paham radikalisme yang bisa merusak tata kehidupan berbangsa dan bernegara.
Jangan mau adik-adik ini dimanfaatkan oleh kaum intoleran yang sering memberikan faham radikalisme yang bertentangan dengan kaidah agama, sebagai contoh "bercadar" itu bukan budaya Islam karena itu adalah budaya Yahudi.
Kita cegah virus radikalisme karena ada satu saja yang terpapar faham itu maka akan cepat berkembang, khususnya generasi muda,ujar Haidar menambahkan.Tokoh pemuda dari ormas Pemuda Pancasila,Embay Supriantoro berbicara awal dari berdirinya Pemuda Pancasila adalah yang kelahirannya dibidani oleh Bapak Abdul Haris Nasution untuk menghadapi Pemuda Rakyat yang berfaham komunis.Jadi bahaya kita adalah dari ekstrim kiri maupun kanan.
Ray Rangkuti, sebagai peneliti berbicara mengenai pentingnya kaum muda dalam memahami awal Kemerdekaan Indonesia dimana Republik ini bukan negara agama ,tetapi dari inspirasi berbagai agama yang bersama-sama membangun Indonesia ini, yang dipersatukan oleh Pancasila sebagai warisan pendiri negeri ini Itulah yang mempersatukan kita. Betapa perjuangan Sukarno yang berjuang untuk mempersatukan negeri ini yang terdiri dari berbagai suku, budaya dan agama dibawah naungan Pancasila ,pungkasnya.(har)
Editor : Siti Rahmadani HanifahSumber : 64308