IKN di Kaltim, Kaltara Jadi 'Barier' Pertahanan

×

IKN di Kaltim, Kaltara Jadi 'Barier' Pertahanan

Bagikan berita
IKN di Kaltim, Kaltara Jadi 'Barier' Pertahanan
IKN di Kaltim, Kaltara Jadi 'Barier' Pertahanan

Tatakan, Kongkrit.com---Dengan dipindahkannya Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur ( Kaltim), pertahanan negara di bagian Kalimantan juga harus ditingkatkan. Pengamanan wilayah perairan di Kalimantan, saat ini terdapat dua Pangkalan TNI AL yaitu Lantamal XII Pontianak dan Lantamal XIII Tarakan.Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut ( Danlantamal ) XIII Laksamana Pertama TNI Judijanto M.Si., MA menuturkan bahwa saat ini pihaknya tengah membangun konsep strategi terhadap pertahanan negara. Salah satunya adalah bagaimana Kalimantan Utara menjadi barier dari ibu kota. Jadi kita yang menghadapi musuh yang pertama kali.

Ditambahkan Judijanto, sebuah negara harus waspada terhadap musuh yang menyerang dari 5 wahana yaitu darat, air, udara, ruang angkasa dan siber. Kelimanya harus dibentengi dan dibuat suatu strategi untuk pengolahan dalam menghadapi ancaman yang ada.‘’Kaltara ini adalah bagian yang sangat utama dan petinggi dari Ibu Kota di Kaltim. Dari awal apabila ada musuh maupun ancaman, itu semua bisa di control," tuturnya.

Lantamal XIII Tarakan pasti akan menjadi barier dari pertahanan IKN, khususnya dari laut. Apalagi Lantamal XIII saat ini sudah membawahi lima Pangkalan di Kaltara, Kaltim dan Kalsel. Untuk itu konsep pertahanan harus berbeda dari sebelumnya.“Konsep berperang saat ini berbeda, Rudal sudah antar benua. Jadi membangun saat ini bukan lagi dengan konsep konvensional karena sudah kadaluarsa. Konsep pertahanan kita harus yang modern dan terintegrasi dengan tiga Angkatan,”tutur Judianto.

Khususnya saat ini, pertahanan di wilayah Kaltara khusus perairan hanya dijaga oleh 4 KRI. Untuk itu, apabila pemindahan IKN berjalan, selain harus ada penambahan Alut Sista, kemampuan pangkalan juga ditingkatkan.“Personel juga harus ditambah, markas besar kita pun harus ditambah Markas besar kita pun harus pindah ke sana (IKN). Jadi cukup banyak yang harus dilakukan untuk pemindahan Ibu Kota dan sudah disiapkan. Intinya Lantamal XIII sudah sangat siap, imbuhnya.

ANCAMAN SEMAKIN NYATABeberapa waktu lalu Abu Sayyaf Grup (ASG) masih di dapati berada di perbatasan dengan indonesia. Namun berhasil diamankan oleh kepolisian Malaysia. Kalaupun tidak, mungkin penangkapan dilakukan di sana. Ini membuktikan kalau memang betul betul ancaman di wilayah kita nyata dan ada,” katanya usai mempimpin HUT Ke 74 TNI AL di Mako Lantamal XIII Mamburungan.

Sangat diperlukan kehadiran TNI AL. bahkan pihaknya sangat serius untuk memberdayakan wilayah pertahanan laut Kaltara. Selain ancaman dari kelompok separatis, khusus di perbatasan Kaltara terhadap ancaman penyelundupan barang illegal dan Narkotika juga semakin banyak.Diakuinya Lantamal XIII sudah beberapa kali berhasil menggagalkan masuknya Narkotika dan barang illegal yang masuk dari Malaysia ke Indonesia melalui Kaltara, untuk itu, pihaknya juga selalu meningkatkan koordinasi dengan aparat Kepolisian, dalam melakukan penindakan terhadap penyelundupan barang illegal.

Dari BNN juga datang kemari dan kami bantu menangkap di laut. Ini menunjukkan kami berada di sini tidak main main. Negara ini perlu dibentengi dan dijaga, jangan sampai Narkoba masuk, beber pria yang berpangkat bintang satu ini.TNI AL berharap menjadi institusi yang menopang pembangunan sumber daya unggul untuk Indonesia maju. Bahkan Judijanto menegaskan, sesuai dengan pesan yang disampaikan oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), semua personel TNI AL diwajibkan meningkatkan profesionalisme SDM.

Kami juga diminta untuk meningkatkan keahlian dan keterampilan bertempur, kemudian profesionalme bagaimana kita bisa membantu masyarakat, bebernya.Menurutnya, pembangunan SDM di TNI AL sangat diperlakukan untuk mengembangkan organisasi yang sangat kuat. Namun juga harus didukung dengan alutsista dan penyerapan teknologi yang modern. Khusus di Lantamal XIII, saat ini pihaknya selalu berupaya meningkatkan kemampuan SDM.

Salah satu fokus TNI AL dalam melakukan pengamanan ekstra adalah perairan Ambalat, selain Natuna dan periaran Papua. “ Kami concern di sini luar biasa. Karena Ambalat adalah spot kita, jadi minimal setiap hari ada 4 (empat ) Kapal di Ambalat. Kami jaga 24 jam dan ada di sana (KRI),”bebernya.Pengembangan organisasi yang dilakukan oleh Lantamal XIII, saat ini pihaknya sudah memiliki koneksi yaitu Indomalphi, pihaknya sudah melakukan latihan dan patroli bersama. Bahkan saling menukar informasi terhadap pergerakan kelompok separatis ”kemarin ada pergerakan Abu Sayaaf kami langsung aksi semua dan benar tertangkap, meski oleh aparat Malaysia. Kalau masuk ke wilayah kita, pastikan akan kami dapatkan. Kapal kita sudah menunggu. Ini yang menjadi penekanan dari Kasal kalau instrument harus stay dan itu sudah kami lakukan,” jelasnya. (Dispen)

 

Editor : Siti Rahmadani Hanifah
Sumber : 62814
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini